Jemaat Gereja Bersyukur Bisa Kembali Ibadah Natal Tatap Muka, 'Ini Sungguh Jadi Obat Rindu'
Soal penerapan protokol kesehatan dan keamanan yang ketat, Alfred menilai hal itu memang cukup menyulitkan. Namun bukan menjadikannya masalah.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
"Jadi kan dua kali 1.300, padahal umatnya 6.000. Jadi sisanya umatnya melaksanakan misa di online," ujar Susyana.
Susyana mengatakan protokol kesehatan sangat ketat diterapkan selama ibadah misa natal.
"Untuk penerapan protokol kesehatan tentu saja dilaksanakan dengan sangat amat ketat, di mana itu merupakan komitmen dari keuskupan agung Jakarta serta dengan seluruh gereja di keuskupan," kata Susyana.
Adapun prokes ketat yang dimaksud, antara lain para jemaat yang ingin mengikuti misa secara tatap muka diwajibkan mendaftar terlebih dulu secara daring melalui website bela rasa.
Nantinya mereka akan mendapatkan Kode QR yang akan dipindai dan dicocokan dengan KTP pada saat jemaat masuk ke gereja.
Selanjutnya, jemaat diharuskan melakukan scan pada aplikasi PeduliLindungi, melewati pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan metal detector, diminta mencuci tangan pada tempat yang disediakan, serta wajib memakai masker selama ibadah berlangsung.
"Masker harus tetap digunakan walaupun biasanya pada hari Natal umat senang sekali untuk berfoto. Nah itu tetap harus menggunakan masker, kemudian hanya dibuka saat penerimaan komuni saja," ucapnya.
Terkait situasi keamanan pada perayaan natal tahun ini, polisi memastikan pelaksanaan ibadah misa Natal 2021 berjalan aman dan tertib.
Korps Bhayangkara memastikan tidak ada gangguan keamanan di seluruh daerah di Indonesia.
"Alhamdullilah semua berjalan aman, lancar dan tertib," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Sabtu (25/12/2021).
Dedi juga menjelaskan arus lalu lintas selama libur Natal juga terpantau lancar.
Sebaliknya, volume kendaraan yang mudik natal pun justru mengalami penurunan pada tahun ini.
"Dari pantauan jalur darat Jakarta sampai dengan Semarang arus kendaraan lancar dan cenderung turun," jelas Dedi.
Lebih lanjut, Dedi menambahkan pihaknya juga akan terus menyiagakan pos pengamanan dan pelayanan hingga 2 Januari 2022 mendatang.
"Seluruh pos pengamanan dan pos pelayanan serta pos terpadu semua kondisi siap memberikan yang kepada masyarakat pengguna jalan," tukasnya.(tribun network/dng/igm/dod)