Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDI Minta PTM 100 Persen Disetop, Dinkes DKI Lakukan Ini Imbas 90 Sekolah Tutup Karena Covid

Apa yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta setelah temuan ratusan kasus selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas berlangsung?

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in IDI Minta PTM 100 Persen Disetop, Dinkes DKI Lakukan Ini Imbas 90 Sekolah Tutup Karena Covid
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dengan jumlah terbatas pada pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen 

"Prinsipnya pada saat sekolah ada kasus maka sekolah tersebut mengalihkan pembelajaran ke pembelajaran jarak jauh selama lima hari. Sehingga pada kesempatan lima hari itu bisa tracing memutus rantai penularan kemudian bisa desinfeksi dan sebagainya," jelasnya kepada wartawan, Kamis (27/1/2022).

Tak hanya itu, seluruh keluarga dari warga yang sekolah yang positif turut diminta untuk melakukan swab test oleh Dinkes DKI.

Hal ini dilakukan guna memitigasi guna meminimalkan kemungkinan adanya kasus tambahan akibat dari klaster keluarga yang meluas pada klaster sekolah.

"Pengaturan untuk PTM adalah kalau anggota keluarga yang tinggal satu rumah dengan murid ada yang isolasi, atau si muridnya, sedang menjadi kontak erat dari penderita covid lain, maka dia tidak boleh mengikuti PTM secara offline sampai selesai masa karantinanya," sambungnya.

Baca juga: Pasien Covid-19 yang Dirawat Melonjak, Diskes DKI Telusuri Laporan Warga Mulai Kesulitan Cari RS

Setelah semua terlaksana, maka Dinkes DKI bakal mengevaluasi jalannya protokol kesehatan yang diterapkan di sekolah tersebut.

"Kemudian sekaligus menilai kembali apakah ada kekurangan dalam penerapan prokes misalnya. Sehingga setelah lima hari sekolah kembali ke tatap muka kemudian sudah lebih baik penerapan prokes dan sudah putus rantai penularan," pungkasnya.

Dinkes Sebut Faktor Ini yang Tentukan PTM di Jakarta Bisa Lanjut atau Setop

Berita Rekomendasi

Dinas Kesehatan DKI Jakarta ungkap alasan di balik masih berjalannya pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen meski kasus Covid-19 kembali melonjak tinggi.

Pemprov DKI Jakarta terus mendapat desakan untuk menghentikan PTM dan kembali pada pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena makin tingginya angka kasus Covid-19 di Jakarta dalam sebulan terakhir.

Desakan itu di antaranya disampaikan oleh sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta.

Meski begitu, Pemprov DKI Jakarta tetap melanjutkan kegiatan PTM 100 persen di sekolah di semua tingkatan dengan alasan berpijak pada Surat Keputusan Berswama (SKB) 4 Menteri.

Selain itu, ada faktor lain yang menjadi pertimbangan digelarnya PTM Terbatas.

Baca juga: Dipanggil Bareskrim, Edy Mulyadi Diperiksa Sebagai Saksi Terkait Kasus Ujaran Kebencian

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Dwi Oktavia mengatakan tingkat risiko penularan menjadi salah satu faktor pertimbangan PTM 100 persen tetap bisa dilaksanakan di sekolah.

"Jadi, kami melihat sejauh mana ada risiko perluasan dari kasus Covid-19. Artinya, kalau kami lihat berdasarkan penelusuran dari sekolah, penularan pada kelompok kecil, cuma risiko satu kelas nih. Mungkin saja puskesmas memberikan rekomendasi untuk tidak perlu sampai menutup seluruh proses pembelajaran," kata Dwi, Kamis (27/1/2022).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas