Depok dan DKI Masih PTM 100 Persen, Begini Kondisi Sekolah di Tengah Ganasnya Covid-19
Depok dan DKI masih PTM 100 persen di tengah melonjaknya covid-19, begini kondisi sekolah, guru dan siswa di tengah meluasnya penyebaran corona.
Penulis: Theresia Felisiani
Adapun untuk sekolah yang ditutup tersebar di 11 Taman Kanak-Kanak (TK), 25 Sekolah Dasar (SD), 30 Sekolah Menengah Atas (SMA), 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 2 di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Namun, untuk total temuan sudah ada 135 kasus positif. Sebanyak 120 diantaranya pada siswa, 9 pada guru dan 6 kasus sisanya pada tenaga pendidikan.
Lantas apa yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta setelah temuan ratusan kasus selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas berlangsung?.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Dwi Oktavia mengatakan pihaknya turut andil dalam pencegahan kasus aktif di sekolah.
Ketika sekolah mengalami penutupan, Dinkes DKI diterjunkan untuk melakukan tracing guna memutus mata rantai Covid-19.
Mereka yang memiliki kontak erat segera diminta untuk melakukan swab test antigen.
"Prinsipnya pada saat sekolah ada kasus maka sekolah tersebut mengalihkan pembelajaran ke pembelajaran jarak jauh selama lima hari. Sehingga pada kesempatan lima hari itu bisa tracing memutus rantai penularan kemudian bisa desinfeksi dan sebagainya," jelasnya kepada wartawan, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Wiku: PTM Bisa Dihentikan 2 Minggu jika Ditemukan Kasus Covid-19 di Sekolah
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Tembus 7 Ribu, Satgas IDI Ingatkan PTM Tak Lagi Aman
Tak hanya itu, seluruh keluarga dari warga yang sekolah yang positif turut diminta untuk melakukan swab test oleh Dinkes DKI.
Hal ini dilakukan guna memitigasi guna meminimalkan kemungkinan adanya kasus tambahan akibat dari klaster keluarga yang meluas pada klaster sekolah.
"Pengaturan untuk PTM adalah kalau anggota keluarga yang tinggal satu rumah dengan murid ada yang isolasi, atau si muridnya, sedang menjadi kontak erat dari penderita covid lain, maka dia tidak boleh mengikuti PTM secara offline sampai selesai masa karantinanya," sambungnya.
Setelah semua terlaksana, maka Dinkes DKI bakal mengevaluasi jalannya protokol kesehatan yang diterapkan di sekolah tersebut.
"Kemudian sekaligus menilai kembali apakah ada kekurangan dalam penerapan prokes misalnya. Sehingga setelah lima hari sekolah kembali ke tatap muka kemudian sudah lebih baik penerapan prokes dan sudah putus rantai penularan," pungkasnya.
Dinkes Sebut Faktor Ini yang Tentukan PTM di Jakarta Bisa Lanjut atau Setop
Dinas Kesehatan DKI Jakarta ungkap alasan di balik masih berjalannya pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen meski kasus Covid-19 kembali melonjak tinggi.