Covid-19 di Depok: Balita dan Bayi Tertular, 27 Warga Meninggal, Layanan Ambulans Digencarkan
Balita dan bayi di Depok juga tak luput dari covid-19, kini layanan ambulans digencarkan, terlebih puluhan warga meninggal karena covid-19.
Penulis: Theresia Felisiani
Imron menambahkan, dengan menggunakan 1 unit mobil ambulans, PMI Kota Depok rata-rata melakukan tiga kali antar jemput pasien Covid-19 per hari.
"Biasanya gak ada sama sekali ya, tapi sekarang tiap hari ada saja pasien Covid-19 yang diantar. Peningkatan terjadi pada tanggal 2 Februari," sambungnya.
Menurut Imron, sejak tanggal 2 Hingga 9 Februari, ada 15 pasien yang dievakuasi PMI dari rumah ke isoter Pusat Studi Jepang.
"Kemarin PMI angkut warga terpapar dari Kelapa Dua, Kampus Gunadarma, ada dari Beji dan Sukmajaya. Kalau hari ini, konfirmasi ada lima (warga terpapar), tapi yang jelas baru satu pasien," ujar Imron.
Dalam sehari, katanya PMI menyiagakan dua regu untuk pagi dan malam.
Masing-masing regu beranggotakan dua petugas PMI Kota Depok.
"Dalam operasionalnya kami juga kerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok. Karena kami ini mitra, bantu mereka (pemkot) agar gak keteter," jelasnya.
Baca juga: Rekor Tertinggi di Kota Bekasi, 3.019 Kasus Baru Dalam Sehari, Ada 7 Kasus Kematian Termasuk Balita
Guna menambah daya angkut warga yang terpapar Covid-19, PMI Kota Depok telah mengajukan permintaan 2 unit mobil ambulans ke PMI Pusat.
"Kami antisipasi juga takutnya lonjakan makin tinggi sementara permintaan layanan ambulans makin banyak.
Imron pun berharap, seluruh bagian yang terlibat dalam penanganan Pandemi Covid-19 seperti Dinas Kesehatan, PMI Pusat, Rumah Sakit, dan Pemerintah Pusat saling bersinergi demi memberikan pelayanan yang optimal untuk masyarakat.
"Semoga Pemerintah selalu backup dari segi APD atau dari segi logistik agar masyarakat terlayani," pungkas Imron.
Ratusan Tenaga Kesehatan di Depok Terpapar Covid-19
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengaku tingkat tracing atau pelacakan kontak erat kepada kerabat pasien Covid-19 masih rendah.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Covid-19, Dadang Wihana, Jumat (11/2/2022).
Dadang menyebut, rendahnya tracing dikarenakan minimnya nakes yang bertugas.
Selain melakukan tracing, nakes mendapat tugas ganda karena harus ikut terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi dan pengawasan warga yang menjalani isomasi mandiri.
“Masih rendah ya, tracing kan terhambat tenaga, karena saat ini nakes kita juga untuk vaksinasi," kata Dadang di Kantor Pemkot Depok.
Guna mengatasi hal tersebut, Pemkot Depok berupaya menambah tim tracer dari lingkup RT dan RW.
"Semua akan ditambah tim tracer, testing juga memberdayakan tracer yang ada di RT dan RW," sambungnya.
Baca juga: Satgas Sebut Laju Penularan Covid-19 Jakpus Tertinggi di Jabodetabek, Wagub DKI Angkat Bicara
Ia menambahkan, saat ini ada 115 tenaga kesehatan terpapar Covid-19.
Para nakes yang terpapar Covid-19 saat ini sedang dalam pantauan nakes lain.
Dadang menyebut, satu orang tenaga kesehatan di Kota Depok bisa mengawasi 30 sampai 50 orang yang sedang menjalani isolasi mandiri.
"Mereka memantau kondisi kesehatannya, obatnya. Obat dari puskesmas bagi yang isoman," jelas Dadang.
Dadang pun menceritakan, akibat lonjakat kasus Covid-19, para nakes bisa bekerja selama 24 jam, terutama nakes yang ditugaskan di puskesmas untuk mengawasi warga yang melakukan isolasi mandiri.
Tak cukup di situ, nakes juga melakukan tugas tambahan berupa vaksinasi dan tes Swab PCR serta pelayanan kesehatan lainnya. "Nakes di puskesmas terutama yang terpapar memang sudah mulai tinggi," ujarnya.
Dadang melanjutkan, bagi puskesmas yang nakesnya terpapar Covid-19, pelayanan puskesmas akan ditutup sementara dan dialihkan ke puskemas lain.
Seperti yang terjadi di Puskesmas Pasir Putih, Sawangan, Depok yang ditutup dua hari sejak Kamis (10/2/2022) kemarin.
Selama dua hari, ruang Puskesmas Pasir Putih akan dilakukan dekontaminasi atau penyemprotan cairan disinfektan.
Baca juga: 706 Sekolah di Ibu Kota Sempat Ditutup Karena Covid-19, Wagub DKI Beri Penjelasan
Menurut Pulungan (32), warga setempat, mengatakan aktivitas Puskesmas Pasir Putih tampak sepi mulai hari Kamis (10/2/2022).
"Baru sepi hari ini, kemarin masih ada kegiatan di sana (Puskesmas Pasir Putih)," kata Pulungan saat ditemui di lokasi pada Kamis (10/2/2022), sore.
Pukul 15.40 WIB, di halaman dalam puskesmas, terparkir satu unit mobil ambulans warna abu-abu.
Kondisi pagar yang didominasi warna hijau itu terkunci dengan gembok.
Terlihat pula pintu masuk bertralis juga dikunci dengan gembok.
Sore itu, kondisi puskesmas tampak kosong dan sepi.
Tribunnewsdepok.com telah menghubungi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok, Mary Liziawati, perihal berapa orang tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
Akan tetapi, hingga naskah ini ditulis, Mary belum menanggapi pesan yang dikirim. (tribun network/thf/wartakotalive.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.