Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sembunyi di Garut, Tukang Siomay DPO Kasus Rudapaksa di Jagakarsa Sempat Kerja Buat Kandang Ayam

Lolos dari kejaran Polisi, tukang siomay DPO kasus rudapaksa di jagakarsa disembunyikan istri di Garut, disana sempat dipekerjakan buat kandang ayam.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Sembunyi di Garut, Tukang Siomay DPO Kasus Rudapaksa di Jagakarsa Sempat Kerja Buat Kandang Ayam
Tribunnews.com/ Fandi Permana
K alias Tebet pelaku rudapaksa terhadap bocah di Jagakarsa masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). 

Padahal, lanjut Ridwan, istri Kusni dalam pemeriksaan awal mengaku tidak mengetahui keberadaan pelaku.

"Istrinya juga menyampaikan sempat ada cekcok rumah tangga. Jadi dia enggai ngurusin. Tapi ternyata keterangan kemarin tim lapangan di Garut maupun Bekasi rumah dia, ternyata istri ikut menyembunyikan," ujar dia.

Polisi Bakal Jemput Bola Datangi Orangtua Korban Rudapaksa Tukang Siomay

Polisi menyebut orangtua gadis berinisial ZF (6), korban rudapaksa di Jagakarsa, Jakarta Selatan, kurang kooperatif.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, pihaknya sudah empat kali memanggil orangtua korban untuk diperiksa sebagai saksi.

Namun, orangtua korban tidak pernah memenuhi panggilan penyidik kepolisian.

"Sekitar tiga sampai empat kali kita melakukan pemanggilan (orangtua korban). Dari Kak Seto sendiri turun tangan. Memang agak kurang kooperatif ya," kata Ridwan saat dikonfirmasi, Sabtu (26/3/2022) malam.

Baca juga: Mbah Mijan Ikut Berduka Atas Kepergian Iska, Ancam Pelaku Pembacokan Segera Serahkan Diri

Baca juga: Sosok Iska, Karyawati yang Tewas Dibacok OTK: Baru Merantau ke Cikarang, Aktif di Media Sosial

Berita Rekomendasi

Menurut Ridwan, orangtua korban menyampaikan berbagai alasan terkait ketidakhadiran saat hendak diperiksa polisi.

"Kemudian pelaku sudah melarikan diri duluan, baru (orangtua korban) melaporkan kejadian tersebut," ujar dia.

Namun demikian, polisi bakal melakukan upaya jemput bola dengan mendatangi kediaman orangtua korban.

"Kita jemput bola, kita beberapa kali ke tempat korban sendiri, memang kesulitannya seperti itu," tutur Ridwan. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas