Pasca-Demo 11 April: Taman di Trotoar Rusak hingga Sisakan 13 Meter Kubik Sampah Plastik
Demo berujung rusuh di DPR/MPR membuat sejumlah tanaman di trotoar rusak akibat diinjak-injak termasuk menyisakan sampah plastik hingga 2 truk.
Penulis: Theresia Felisiani
Sebelumnya, usai mendengar sambutan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di atas mobil komando, orator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) meninggalkan gedung DPR RI pada Senin (11/4/2022).
Listyo dan perwakilan dari gedung DPR RI turun dari mobil komando, situasi sudah mulai memanas.
Sejumlah massa yang diduga bukan mahasiswa memprovokasi untuk melakukan aksi anarki dengan melempari botol.
Bahkan, mobil komando yang berjalan mundur juga ikut dilempari oleh massa yang diduga eks ormas terlarang.
Tak lama ada keributan dan ternyata satu orang pria berpakaian hitam tengah dianiaya oleh massa bukan dari mahasiswa.
Perwakilan BEM SI berusaha melerai agar orang yang dianiaya diduga Ade Armando tidak tewas mengenaskan.
"Sudah sudah, jangan dipukuli lagi bisa mati ini orang," katanya.
Demo di Depan Gedung DPR dan Sekitaran Patung Kuda Sisakan 13 Meter Kubik Sampah
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta kumpulkan 13 meter kubik sampah dari dua lokasi demonstrasi.
Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan mengatakan pihaknya berhasil mengumpulkan sampah dari kawasan Gedung DPR RI dan kawasan Monas, Jakarta Pusat sebanyak 13 meter kubik.
"Iya sedikit (dari dua lokasi), cuma 13 meter kubik," katanya, Selasa (12/4/2022).
Yogi menyebut 13 meter kubik sampah ini setara dengan dua truk.
Namun, karena demontrasi yang berlangsung pada Senin (11/4/2022) kemarin jatuh di bulan puasa, maka sampah yang mendominasi merupakan sampah plastik.
Sebagai contoh ia menyebut sampah bekas nasi kotak dan minuman kemasan.