Periksa 6 Remaja, Polisi Dalami Dalang yang Gerakkan Pelajar Tangerang Tergiur Ikut Aksi 11 April
Dari 92 remaja di Tangerang yang terjaring razia hendak ikut aksi 11 April, ada 6 yang diperiksa intensif, cari dalang yang gerakkan remaja ikut aksi
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Polres Metro Tangerang Kota terus mendalami siapa dalang yang menggerakkan remaja Kota Tangerang ikut aksi 11 April.
Bukan tanpa alasan, pasalnya saat terjaring razia ketika hendak ikut aksi, polisi menemukan bukti adanya ajakan ikut aksi di handphone (HP) para remaja tersebut.
Beberapa di antaranya ada yang mengiming-imingi para pelajar termasuk beberapa remaja dengan materi.
Terkini enam dari 92 remaja itu masih menginap di kantor polisi.
Mereka masih menjalani serangkaian pemeriksaan intensif.
6 Remaja Masih Menginap di Kantor Polisi
Enam dari 92 remaja di Kota Tangerang yang terjaring hendak demo ke Jakarta 11 Arpil 2022, hingga kini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Tangerang Kota.
Sebagian besar dari mereka sebelumnya telah dipulangkan.
Diketahui, ada 92 remaja, termasuk anak putus sekolah, diamankan polisi saat berangkat untuk demo bersama mahasiswa BEM SI di depan Gedung DPR/MPR Senayan Jakarta Pusat.
"Sekitar lima sampai enam orang kita masih dalami, siapa yang mengajak, maksudnya apa mengajak untuk ke Jakarta," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin kepada awak media, Rabu (13/4/2022).
Kendati demikian, Komarudin belum bisa membeberkan hasil pemeriksaan yang sudah berjalan selama dua hari.
Baca juga: 3 Warga Bekasi Bakar Pospol Pejompongan Pakai Bom Molotov, Polisi Cari Dalangnya
Baca juga: KJP Pelajar yang Ikut Aksi Demo 11 April Bakal Dicabut ?
92 Remaja yang Terjaring Razia Ada yang Pelajar dan Sudah Putus Sekolah
Menurutnya, total dari 92 remaja tersebut, ada 81 orang di antaranya masih di bawah umur.
Sementara itu, dari 92 remaja tersebut, sebanyak 47 anak merupakan pelajar dan sisanya sudah putus sekolah.
"Kemudian dari 92 itu, yang masih sekolah itu 47 anak, sisanya sudah putus sekolah," terangnya.
Komarudin menilai, banyaknya jumlah pelajar yang diamankan merupakan gambaran yang memprihatinkan.
Sebab, kerusuhan yang terjadi di depan gedung DPR/MPR kemarin bukan lah mahasiswa.
"Sebagaimana kita melihat mungkin tayangan di depan DPR dan juga informasi yang berkembang yang membuat rusuh itu bukan mahasiswa," tuturnya.
"Dan itu yang kita khawatirkan sehingga kita melakukan upaya penyekatan sejak pagi (kemarin)," imbuh dia.
Baca juga: 6 Fakta Kebakaran Bengkel Motor Warakas yang Akibatkan Pasutri dan 3 Anak Tewas Terpanggang
Baca juga: Menangis Histeris Coba Terobos Kobaran Api, Anak Sulung Ratapi Orangtua dan 3 Adiknya Tewas Terbakar
Baca juga: Wagub DKI Komentari Banyaknya Pelajar yang Ikut Aksi 11 April hingga Diamankan Polisi
92 Remaja Tangerang yang Kena Razia Demo Diambil Sidik Jari, Bakal Susah Urus Administrasi
Polres Metro Tangerang Kota melakukan pengambilan sidik jari kepada 92 remaja yang ditangkap saat hendak ikut demo 11 April 2022 ke Jakarta kemarin.
Seluruh remaja tersebut identitasnya telah dimasukan ke dalam database kepolisian.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin mengatakan, hal tersebut sebagai langkah efek jera kepada anak-anak itu.
"Kami memberikan warning kepada orang tua, manakala di kemudian hari anaknya terlibat lagi dan kita sandingkan dengan nama yang sama, maka akan kita blacklist," tegas Komarudin, Selasa (12/4/2022).
Nantinya, jika mereka kembali berbuat hal yang sama adalah akan susah dalam menghadapi berbagai urusan.
Baik proses berbagai data hingga memperoleh pekerjaan.
"Databasenya berupa sidik jari, dokumentasi foto, alamat, semua ada di intel. Itu kemungkinan bagi mereka akan kesulitan nanti pada saat mengurus SKCK, karena datanya sudah ada, kita sudah punya catatan," papar Komarudin.
Panggil Orangtua
Saat ini Komarudin menambahkan pihaknya telah memanggil semua orang tua dari para remaja yang ditangkap.
Pemanggilan orang tua tersebut ditujukan untuk pengambilan pernyataan agar dalam pengawasannya mulai diperketat.
"Sambil kita jelaskan bahwa anaknya sudah masuk database kami, sehingga orang tuanya diminta mengawasi agar tidak terulang kembali. Kalau kedua kali terulang dan ada di database berarti sudah terblacklist," papar Kapolres.
Remaja Ikut Aksi 11 April Dijanjikan Uang Puluhan Ribu Rupiah
Usut punya usut, sebagian besar dari mereka tergiur sejumlah bayaran dari oknum yang menggerakan mereka ke Jakarta.
"Sejauh ini masih kita periksa diskusi perbincangan di handphone-nya. Ya memang ada bahasa-bahasa uang, itu ada. Ada beberapa ada yang tidak ada uang," tutur Komarudin.
"Dan ada yang mengatakan akan menjamin nanti akan diberikan uang dan terus akan kita dalami," sambungnya.
Kendati demikian, pihaknya belum menemukan siapa di balik dalang ini.
Mirisnya lagi, nominal yang dijanjikan pun diduga tidak seberapa dibandingkan resiko yang akan mereka terima setelah terciduk kepolisian.
"Untuk besarannya hanya bisa dikatakan jaminan saja. Kalau disampaikan sih hanya kisaran puluhan ribu ya," ujar Komarudin.
Dari puluhan pelajar tersebut, petugas tidak menemukan barang-barang terlarang yang dibawa.
Seperti senjata tajam dan obat-obatan terlarang seperti narkoba.
"Yang kita amankan atribut bendera merah putih dilipet acak-acakan. Kemudian bendera-bendera sekolah yang mereka buat," ucap Komarudin.
92 Remaja yang Kedapatan Mau Demo ke Jakarta Menginap di Tahanan Polres Tangerang
Sebanyak 92 remaja di Tangerang diamankan Polres Metro Tangerang Kota hingga Senin (11/4/2022) malam.
Mereka terindikasi kuat hendak mengikuti unjuk rasa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin menjelaskan, puluhan remaja itu masih diperiksa sampai saat ini.
Sebanyak 92 remaja itu pun terpaksa menginap di Mapolrestro Tangerang Kota tadi malam.
"Iya, masih kita jalani pemeriksaan, terus kita akan kembangkan dari ponsel-ponsel mereka," jelas Komarudin, Selasa (12/4/2022).
Dia mengatakan, kegiatan penyekatan para remaja yang ikut-ikutan demo di Jakarta berlangsung cukup efektif.
Sebab, terdapat 92 remaja yang terdiri dari pelajar atau non-pelajar yang diamankan atau disekat hingga Senin malam.
"Sejauh ini cukup efektif pos-pos penyekatan yang kita lakukan. Kita berhasil menjaring orang-orang yang ke Jakarta dan diduga bukan untuk menyampaikan aspirasi atau pendapat tapi hanya ingin membuat kisruh," urai Komarudin.
"Seharian ini 92 berhasil kita amankan," sambungnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.