Polisi Temukan Transaksi Situs Judi Online, Terungkap Begal THR Petugas PPSU di Sawah Besar Palsu
Polisi tak menemukan adanya bukti kejadian di TKP, Ray mengaku dibegal karena takut diomeli istrinya bila ketahuan uang THR untuk main judi.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terungkap sudah drama karangan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Ray Prama Abdullah (28) yang belakangan viral gara-gara mengaku dirampok.
Ternyata semua keterangan yang dibuat Ray adalah palsu.
Hal itu dipastikan Unit Reskrim Polsek Sawah Besar setelah melakukan penyelidikan.
Baca juga: Drama Begal THR Rp 4,4 Juta Petugas PPSU Ternyata Palsu, Ray Takut Dimarahi Istri Karena Main Judi
Baca juga: Butuh Waktu 3 Hari, Lansia 62 Tahun Semangat Mudik Gowes Sepeda dari Tebet ke Kebumen
Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar, AKP Wildan mengatakan polisi tidak menemukan adanya bukti kejadian di tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami sudah cek olah TKP, mencari saksi dan cek CCTV, ternyata kejadian tersebut tidak ada," kata AKP Wildan pada Kamis (28/4/2022).
Wildan melanjutkan PPSU itu membuat laporan palsu agar tidak ketahuan dirinya kalah main judi online.
Dia takut akan diomeli istrinya bila ketahuan duitnya habis gara-gara main judi.
Polisi juga menemukan adanya bukti transferan ke situs judi online di ponsel Ray.
"Di hpnya ditemukan adanya transferan ke situs tersebut," lanjutnya.
Wildan memastikan pembegalan yang dialami Ray pun hanya karangan belaka.
"Dapat kita pastikan kejadian itu tidak ada dari hasil penyelidikan kita dan pengakuan yang bersangkutan," pungkasnya.
Sebelumnya, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Mangga Dua Selatan, Ray Prama Abdullah jadi sasaran rampok saat sedang menyapu jalan.
Aksi rampok yang diduga dilakukan gangster ini terjadi di Jalan Mangga Besar Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Rabu (27/4/2022)
Selain babak belur dianiaya, uang tunjangan hari raya (THR) segepok yang baru diambil dari ATM turut raib dibawa kabur gangster.
Ia berharap para pelaku segera ditangkap polisi dan dijerat dengan hukuman yang seberat-beratnya.
"Saya mikir gini, kalau pelaku begal saya bunuh nanti saya yang jadi tersangka. Kan repot, jadi viral nantinya itu yang saya khawatirkan juga," katanya.
Karena itu, ia bakal membuat laporan perampokan ke Polsek Sawah Besar untuk ditindaklanjuti.
"Saya masih trauma dan takut. Kalau sudah tenang saya akan lapor," tambahnya lagi.
Namun, belakangan, kejadian itu hanya karangan Ray saja.
Dalam video yang diterima TribunJakarta.com, Ray bersama pamannya, Fauzi mengklarifikasi bahwa laporan itu tidak benar.
"Kejadian seperti begal itu tidak ada. Untuk uang yang saya ambil senilai Rp 200 ribu di ATM dan sisa uang THR tersebut saya pakai untuk judi online," katanya dalam video itu yang diterima TribunJakarta.com dari Kapolsek Sawah Besar, Kompol Maulana Mukarom pada Kamis (28/4/2022).
Ray nekat mengarang cerita hingga bikin geger masyarakat karena takut kena omel istri.
"Karena saya khawatir istri saya marah makanya saya berbuat atau mengambil alasan dibegal," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Curiga Petugas PPSU Bukan Korban Begal Usai Mengecek HP Pelaku: Ternyata Isinya Ini,