Pelecehan Seksual di DKI Jakarta Meningkat, Muncul Rencana Angkot Khusus Perempuan
Pemisahan penumpang pria dan wanita di angkot untuk cegah pelecehan seksual dibatalkan, kini muncul rencana angkot khusus perempuan.
Penulis: Theresia Felisiani
Oleh sebab itu, upaya pencegahan ini pun diperlebar dan menyasar untuk angkot dengan merencanakan ketersediaan berbagai macam fasilitas penunjang.
"Yang kedua kami menyiapkan call center stiker 112 termasuk ini nomor pos pelayanan tadi. Ketiga kami juga melakukan pelatihan bagi sopir-sopir, termasuk yang keempat nanti akan disiapkan juga ke depan dalam kajian ini akan ada CCTV. Selama inikan ada di trans nanti diangkot juga sebagai dipertimbangkan akan diupayakan," pungkasnya.
Sebagai informasi, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah membatalkan rencana pemisahan penumpang pria dan wanita di dalam angkutan kota atau angkot.
Pembatalan ini dipastikan oleh Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo.
"Dengan mempertimbangkan kondisi yang ada di dalam masyarakat, terhadap wacana pemisahan penumpang laki-laki dan perempuan di dalam angkot saat ini belum dapat dilaksanakan," katanya kepada awak media, Rabu (13/7/2022).
Anak buah Gubernur Anies Baswedan mengatakan perlunya melakukan mitigasi serta upaya-upaya atau regulasi yang komprehensif, guna meminimalisir atau bahkan meniadakan tindak pelecehan seksual yang kerap terjadi di angkot dan transportasi publik.
Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan kekerasan dan pelecehan terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov DKI Jakarta telah membentuk POS Sahabat Perempuan dan Anak (POS SAPA) di Moda Transportasi.
Di mana didalamnya dilengkapi dengan nomor aduan 112 dan petugas yang sudah terlatih dalam menangani kasus-kasus terkait.
"Fasilitas POS SAPA tersebut sudah terdapat di 23 halte Transjakarta, 13 stasiun MRT dan 6 stasiun LRT. Direncanakan ke depan POS SAPA akan terus ditambahkan termasuk menjangkau layanan angkot," lanjutnya.
Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pelecehan Seksual di Dalam Angkot Trayek Ciputra - Kuningan
Selain itu, pengemudi angkutan umum yang tergabung dalam Program Jaklingko sudah dibekali pendidikan dan pelatihan yang didalamnya memuat kurikulum layanan prima termasuk penanganan atau cara bertindak dalam menghadapi keadaan darurat melalui program Sertifikasi Pengemudi Angkutan Umum.
"Pemasangan CCTV diberbagai stasiun, halte, terminal dan kendaraan umum juga sedang dilakukan, untuk mendeteksi sekaligus mengurangi potensi gangguan tersebut. Bahkan, melalui Jaklingko, sistim ticketing terintegrasi akan melakukan penerapan konsep face recognition yang diyakini akan meningkatkan rasa nyaman para penumpang, terutama perempuan dan anak-anak," pungkasnya.
Buntut Pelecehan Seksual, Ahmad Riza Patria Sidak Angkot M 44 di Tebet
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (13/7/2022) sore.
Ia datang untuk mengecek kondisi sejumlah angkot M 44 yang ada di kawasan tersebut sekaligus memberi sosialisasi terkait pencegahan pelecehan seksual di dalam angkot kepada sopir dan penumpang.
Pasalnya, beberapa waktu lalu pelecehan seksual sempat terjadi di salah satu angkot tersebut.
Berdasarkan pantauan di lokasi, ia yang mengenakan seragam dinas warna putih tersebut tiba di kawasan Stasiun Tebet, tepatnya di pintu barat sekitar pukul 16.18 WIB.
Begitu tiba, Ahmad Riza Patria langsung menghampir angkot pertama yang menjadi tempat pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria berkacamata terhadap wanita berinisial AF.
Untuk diketahui, AF dilecehkan dalam perjalanan ke tempat kerjanya dari Stasiun Tebet ke Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (4/7/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.
Tampak Ahmad Riza Patria menanyakan sejumlah pertanyaan kepada sopir angkot berinisial R yang saat itu tengah membawa penumpang, termasuk pelaku dan korban pelecehan seksual.
"Kejadiannya hari apa? Jam berapa? Disangkanya lagi ribut pacaran?," tanya Ahmad Riza Patria, pada Rabu sore. "Pas saya tanya pelaku, tangannya kan ke jaket tuh, keluarin dompet," sambung sopir angkot.
Ahmad Riza Patria kembali menegaskan kepada sopir angkot itu apakah bertanya langsung ke pelaku berkacama atau tidak.
"Bapak nanya ke pelaku langsung? Itu mobil berhenti? Setelah kejadian itu ribut, bapak berhenti Bapak nanya pelaku? Terus?," tanya Ahmad Riza Patria.
"Dari pelaku katanya mau ambil dompet, kesenggol," jawab sang sopir. "Si perempuannya bilang apa?," kata Ahmad Riza Patria.
"Perempuannya sudah turun," balas sopir angkot. "Korban sudah turun, bapak nanya ke pelaku? ok," timpal Ahmad Riza Patria.
Lebih lanjut, Ahmad Riza Patria mengimbau sang sopir jika kembali menemukan kasus serupa untuk segera melapor ke pihak berwajib.
"Laporkan ke Pemprov, ke Dishub. Supaya dibantu, enggak usah takut pak, ajak semua warga supaya tidak perlu takut begitu ya pak," ujarnya.
Setelah itu, Ahmad Riza Patria naik ke angkot tersebut untuk memberi sosialiasi kepada sejumlah penumpang yang ada di angkot pertama.
"Yang kejadian viral pelecehan seksual di angkot udah dengar? Jadi kalau ada kejadian seperti itu, ajak penumpang untuk segera melapor kepada aparat keamanan, kepada polisi, Dishub, Satpol PP," kata dia.
"Kami berupaya agar angkot aman, rapi, bersih. Semua warga bisa menggunakannya dengan baik. Kita ada pos, namanya Pos Sapa. Pos Sahabat Perempuan dan Anak. Bisa ditelpon di 112," ujarnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/wartakotalive.com)
Viral Aksi Pelecehan Seksual di Angkot
Sebagai informasi, belakangan viral di media sosial kasus pelecehan seksual yang terjadi di angkutan umum.
Teranyar, video viral beredar di media sosial sosok pria yang diduga melakukan pelecehan seksual di angkot jalur 44 dari Stasiun Tebet menuju Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam video tersebut, terdengar suara wanita yang tampak histeris dan mengaku baru saja mendapat tindakan pelecehan seksual dari seorang pria yang ada di video tersebut.
Polres Metro Jakarta Selatan terus memburu pelaku pelecehan seksual di angkot di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Korban pelecehan seksual adalah penumpang wanita muda berinisial AF (21) yang diduga diraba bagian dadanya oleh pelaku saat perjalanan di Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Senin (4/7/2022).
Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Polisi telah memeriksa dua orang yakni FA selaku saksi pelapor dan saksi sopir angkot.
Baca juga: Pendam Rasa, Seorang Sekuriti Terekam CCTV Lakukan Pelecehan Terhadap Karyawati di Cengkareng
Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan AKP Mariana mengaku pihaknya belum mengetahui identitas pelaku.
Namun, ia mengatakan telah menyebar tim untuk memperluas area pencarian pelaku pelecehan.
"Kami sedang menyebarluaskan opsnal kami untuk melakukan upaya mengejar pelaku," kata Mariana saat dikonfirmasi, Sabtu (9/7/2022).
Mariana menjelaskan, polisi juga sedang mengumpulkan bukti lain guna memperkuat unsur pidana dalam kasus ini.
"Sebelumnya kami kumpulkan bukti-bukti dulu. Handphone (HP) korban sementara kami sita," ujar dia. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/wartakotalive.com)