Pelecehan Seksual di DKI Jakarta Meningkat, Muncul Rencana Angkot Khusus Perempuan
Pemisahan penumpang pria dan wanita di angkot untuk cegah pelecehan seksual dibatalkan, kini muncul rencana angkot khusus perempuan.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka kasus pelecehan seksual di DKI Jakarta termasuk di dalam angkot mengalami peningkatan.
Kini muncul rencana angkot khusus perempuan sebagai upaya mencegah maraknya pelecehan seksual.
Tak tinggal tiam atas maraknya kasus pelecehan seksual, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melakukan sidak keamanan di angkot.
Ahmad Riza Patria memilih melakukan edukasi pencegahan pelecehan seksual pada para penumpang dan sopir angkot.
Ini setelah rencana kebijakan pemisahan penumpang pria dan wanita di angkot dibatalkan.
Dukung Angkot Khusus Perempuan
Kasus pelecehan seksual pada transportasi umum di wilayah Jakarta meningkat dalam dua tahun terakhir.
Terdapat 15 kasus pelecehan seksual yang terjadi pada rentang Januari- Juli 2022 dimana empat kasus di antaranya tersebut melibatkan perempuan sebagai korban.
Padahal di 2021, hanya ada tujuh kasus pelecehan seksual yang terjadi di transportasi publik.
Sebagai organisasi perempuan, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) DKI Jakarta sangat prihatin atas kejadian asusila tersebut.
"Makanya kami berharap peran serta dari orangtua, sekolah, pemerintahan untuk terus mengedukasi anak-anak. Kemudian, agar lebih waspada dalam menghadapi itu semua (pelecehan seksual)," kata Ketua BKOW DKI Jakarta, Ellisa Sumarlin di Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat pada Rabu (14/7/2022).
Baca juga: Gawat, Kasus Pelecehan Seksual pada Tempat Umum Termasuk Angkot di DKI Naik 2 Kali Lipat
Lebih lanjut, BKOW DKI Jakarta sangat mendukung rencana angkutan umum khusus perempuan.
Terlebih, istri Wagub DKI Jakarta Riza Patria ini pernah merasakan langsung berdesak-desakan di angkutan umum.
"Ya saya turut mendukung ya kalau bisa itu benar-benar dilaksanakan," tukasnya.