Ada Usulan Citayam Fashion Week Dipindah ke Plaza Selatan Monas, TIM dan Kemayoran
Wagub DKI, Anggota DPRD dan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat punya pilihan sendiri kemana Citayam Fashion Week bakal dipindah tak lagi di Dukuh Atas.
Penulis: Theresia Felisiani
Akhir-akhir ini, istilah Citayam Fashion Week menjadi sorotan dan banyak dibahas di sosial media.
Hal ini merujuk pada sejumlah remaja yang kerap beradu gaya di zebra cross Dukuh Atas, yang dikenal sebagai tongkrongan Bonge dkk.
Mengomentari hal ini, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan bahwa prinsipnya pihaknya mempersilakan siapa saja yang ingin datang dan menikmati ruang-ruang terbuka di wilayahnya.
Walau begitu, kata dia siapapun yang datang harus tetap memperhatikan fungsi dari fasilitas umum yang sudah disediakan.
Jangan sampai, berbagai aktivitas yang dilakukan justru menyalahgunakan fungsi dari fasilitas yang sudah disediakan.
"Mereka bolak balik di zebra cross, kan gila itu. Kalau ketabrak, siapa yang bertanggung jawab. Zebra cross itu buat penyebrangan bukan buat fashion week," kata Irwandi, Senin (18/7/2022).
"Kalau dia mau itu (bikin acara) silakan ajukan surat mau bikin apa, acara apa. Jangan salah, kita fasilitasi di fasilitas sosial, fasilitas umum, jangan salah. Fasos fasum itu kan fungsinya harus sebagai fasos fasum. Jangan beralih fungsi, itu salah dong. Kan gak semua masyarakat umum begitu," katanya.
Baca juga: Citayam Fashion Week Bisa Jadi Peluang Baru Bisnis Fashion
Menurut Irwandi, tidak semua pengguna jalan di kawasan Dukuh Atas Sudirman, merupakan kelompok remaja yang hobi nongkrong dan adu outfit di sana.
Namun ada juga pengguna jalan lain yang harus diperhatikan.
Seperti para pekerja, pengguna MRT, atau pengendara yang kerap melintasi kawasan tersebut.
Oleh sebab itu, ia pun menyebut tak akan memfasilitasi para remaja yang hendak melakukan fashion week di area zebra cross kawasan Dukuh Atas.
"Karena itu fungsinya fasos fasum, ada pengguna lain, pengguna jalan yang juga manfaatkan itu bukan hanya mereka aja. Apalagi itu membuat kemacetan,"
"Kalau kita fasilitasi di situ, nanti kita disalahin oleh masyarakat. Kan penggunanya masyarakat, coba ditanya ke masyarakat, setuju apa tidak. Kan banyak prokontra juga," tuturnya.
Dukung Citayam Fashion Week, Kak Seto Minta Anies Baswedan Sediakan Tempat Lebih Layak
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto, meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar menyediakan tempat yang lebih layak untuk Citayam Fashion Week.
Hal ini diungkapkannya, saat mengunjungi kawasan Dukuh Atas, Sabtu (23/7/2022) malam.
Kak Seto diketahui menjumpai sejumlah remaja yang ada di Citayam Fashion Week bersama kembarannya yakni Kresno Mulyadi, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.
"Kami memohon kepada Pemda DKI, juga pemerintah pusat, untuk menyediakan wadah yang tepat untuk menyalurkan kreativitas adek-adek semua. Karena adek- adek ini pada dasarnya adalah calon pemimpin bangsa di masa depan," kata Kak Seto.
"Insha Allah kami akan terus memantau kegiatan di sini sampai adek-adek dapat tempat yang layak untuk menyalurkan kreativitasnya," sambungnya.
Menurut Kak Seto, kegiatan Citayam Fashion Week merupakan salah satu bentuk kreativitas yang dilahirkan dari anak-anak remaja di Indonesia.
Oleh sebab itu, ia memberikan apresiasi terhadap sejumlah remaja yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
"Tapi, jangan sampai kreativitas ini disalah gunakan, atau terpengaruh hal-hal negatif," tuturnya.
Baca juga: Jokowi Komentari Citayam Fashion Week: Hal-hal Positif Didukung Asal Tidak Langgar Aturan
Ia pun berpesan, agar remaja-remaja yang terlibat dalam kegiatan Citayam Fashion Week dapat terus menuangkan kreativitasnya ke arah yang positif.
Jangan sampai, nantinya remaja-remaja yang kerap nongkrong di lokasi tersebut justru terpengaruh dengan hal-hal yang negatif.
Seperti narkoba, minuman keras, atau tindakan-tindakan negatif lainnya.
Ia pun mengingatkan, kepada seluruh remaja yang ada di Citayam Fashion Week agar bisa segera pulang ke rumah pukul 21.00 WIB dan menghindari pulang di waktu yang terlalu larut.
"Yang mohon diingat, adalah jaga protokol kesehatan, jaga kesehatan, istirahat yang cukup, jangan sampai begadang tengah malam, sampai pagi, kemudian tidur di jalanan, karena itu juga mengganggu kesehatan adek-adek, termaksud juga keselamatan,"
"Hindarkan kemungkinan terjadinya berbagai tindak kekerasan, karena di sini berkumpul adalah untuk mengasah kreativitas," tuturnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)