Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kericuhan Terjadi di Apartemen di Pluit Jakut, Diduga Dipicu Cekcok Antara Penghuni-Pengelola

Permasalahan yang terus meruncing itu dipicu saat pengelola menaikkan biaya iuran pengelolaan lingkungan sehingga membuat sejumlah penghuni protes

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kericuhan Terjadi di Apartemen di Pluit Jakut, Diduga Dipicu Cekcok Antara Penghuni-Pengelola
Tribunnews/JEPRIMA
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat menggelar rilis kasus pembegalan dengan air keras di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/6/2022) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah kericuhan terjadi di Apartemen Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara pada Senin (12/9/2022) lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menyebut kericuhan itu diduga dipicu cekcok antara penghuni dengan pengelola apartemen.

"Permasalahan antara pengurus dengan warga penghuni sudah terjadi sejak 2021 yaitu sejak warga mempertanyakan keabsahan pengurus menunjuk PT SMR sebagai pengelola Apartemen Pantai Mutiara," kata Zulpan dalam keterangannya, Rabu (14/9/2022). 

Permasalahan yang terus meruncing itu dipicu saat pengelola menaikkan biaya iuran pengelolaan lingkungan sehingga membuat sejumlah penghuni protes.

Baca juga: Raffi Ahmad Akan Sulap Andara Rasa Kemang dan Ancol, Bukan Tempat Dugem yang Dibangun Tapi Apartemen

Bahkan, penghuni yang sudah diberi peringatan karena belum membayar dimatikan listri dan air unitnya oleh pihak apartemen.

"Terdapat beberapa warga yang menolak membayar IPL sebagai bentuk protes. Kemudian pihak pengelola mematikan air dan listrik kepada penghuni yang tidak membayar IPL setelah dilayangkan surat peringatan 1, 2 dan 3," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Kesal listrik dan aliran air dimatikan, sejumlah penghuni kemudian menyegel kantor pengelola pada Minggu (11/9).

Tindakan itu direspons oleh pengelola yang mengerahkan pihak luar untuk membuka kantor pengelola yang disegel warga. 

"Setelah air dan listrik diputus kemudian warga menyegel kantor pengelola. Pengelola lalu mengerahkan karyawannya (bukan karyawan APM) untuk membuka segel kantor pengelola," tutur Zulpan. 

Kapolsek Penjaringan Kompol Ratna Quratul Aini menyebut kini kedua belah pihak telah dimediasi pada Senin (12/9/2022) malam. Dia memastikan situasi di apartemen saat ini telah kondusif. 

"Sudah dimediasi tadi malam, sudah sepakat kedua belah pihak. Saat ini sudah kondusif," pungkas Ratna.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas