KPAI Minta Pemprov DKI Beri Pendampingan Psikologis untuk Siswa MTsN 19 Pondok Labu
Komisioner KPAI meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan pendampingan psikologis terhadap siswa yang menyaksikan insiden tewasnya 3 siswa MTsN 19.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPAI Retno Listyarti meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan pendampingan psikologis terhadap siswa yang menyaksikan insiden tewasnya tiga siswa di MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, setelah tertimpa tembok.
Menurut Retno Listyarti, para siswa tersebut membutuhkan asesmen psikologi setelah temannya mengalami kejadian tersebut.
Baca juga: Korban Luka Robohnya Tembok MTsN 19 Jakarta Bertambah 2, Total Jadi 3 Orang Korban Luka
"Mendorong Dinas PPPA Provinsi DKI Jakarta untuk membantu asesmen psikologi pada korban selamat namun menyaksikan kawan-kawannya yang meninggal karena tertimpa tembok yang roboh," ucap Retno melalui keterangan tertulis, Jumat (7/10/2022).
Selain para siswa tersebut, Retno menilai para pendidik di MTsN Pondok Labu juga perlu mendapatkan pendampingan psikososial.
"Juga psikososial kepada pendidik dan peserta didik akibat musibah ini," ucap Retno.
Retno juga mendukung langkah BPBD dan Damkar DKI Jakarta yang sudah bergerak cepat untuk mengevakuasi korban maupun seluruh warga sekolah yang saat kejadian masih berada di lingkungan madrasah.
Seperti diketahui, tiga siswa meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka setelah tertimpa tembok pembatas bangunan di belakang panggung terbuka MTs N 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022).
Hasil kaji cepat sementara oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, peristiwa robohnya tembok itu diduga karena kehilangan kemampuan menahan volume genangan air dari luar sekolah yang terus naik oleh hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 14.00 WIB.
Baca juga: KRONOLOGI 3 Siswa Tewas Tertimpa Tembok MTSN 19 Pondok Labu yang Roboh, Sedang Bermain saat Hujan
Sementara itu, faktor lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya genangan di lokasi kejadian adalah karena buruknya sistem drainase sehingga menyebabkan air gorong-gorong meluap.
Di samping itu, posisi sekolah juga berada di dataran rendah yang di sekitarnya terdapat saluran penghubung (PHB) Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai.