40 Anak di Jakarta Meninggal Akibat Gangguan Ginjal Akut, Pj Gubernur DKI Tinjau Faskes
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan akan meninjau fasilitas kesehatan (faskes) di Jakarta.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus gagal ginjal akut pada anak juga melanda Ibu Kota Jakarta.
Oleh karena itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan akan meninjau fasilitas kesehatan (faskes) di Jakarta.
Hal itu disampaikannya saat memantau meja pengaduan masyarakat di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Heru mengatakan tinjauan fasilitas kesehatan akan dilakukan ke berbagai lembaga kesehatan di Jakarta.
"Ya, pasti-pasti. Ke puskesmas, dan lain-lain," kata Heru, saat ditemui di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Kamis.
Baca juga: Data Terbaru: 99 Anak di Indonesia Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut, Obat Sirup Dilarang
Sementara itu, Heru menjelaskan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam melakukan penanganan kasus gagal ginjal akut di Jakarta.
Dia akan menyampaikan hasil perkembangannya dalam waktu dekat.
"(Dinas Kesehatan) Dinkes koordinasi terus. Nanti sore saya kasih kabar lagi," kata Heru.
Data di DKI
Kasus penyakit ginjal akut pada anak di DKI Jakarta terus bertambah, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat jumlah kasusnya sudah mencapai 71.
Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti menyebut sebanyak 40 anak meninggal akibat penyakit tersebut.
"Data sementara yang sudah kami olah dari Januari sampai 19 Oktober, ada 71 kasus terlaporkan. Kemudian yang meninggal sejak Januari ada 40 anak," ucapnya di Labkesda DKI, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2022) seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
Dinkes DKI juga mencatat saat ini 16 anak masih dirawat dan 15 lainnya sudah dinyatakan sembuh.