Pandemi Covid-19 Ubah Model Pelatihan Dasar CPNS
Masa pandemi Covid-19 dan era digital telah mengubah model pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil (Latsar CPNS).
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa pandemi Covid-19 dan era digital telah mengubah model pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil (Latsar CPNS).
Dari sebelumnya dilakukan secara tatap muka, menjadi blended learning yang memakan waktu lebih panjang.
Sejauh ini sudah ada dua angkatan CPNS merasakan model baru Latsar CPNS, yakni CPNS angkatan 2019 dan 2021.
Peserta Latsar CPNS Mahkamah Agung 2022, Wanda Rara Farezha, mencicipi perubahan model latsar tersebut.
“Latsar CPNS saat ini lebih lama dari angkatan-angkatan sebelumnya,” kata Wanda kepada Tribunnews.com, Jumat (04/11/2022).
Menurut Wanda, latsar di era sekarang dilakukan dengan model blended learning yang menggabungkan antara pembelajaran langsung (synchronous) dengan pembelajaran mandiri (asynchronous).
Pelatihan ini, ujar Wanda, dimulai dengan pembelajaran mandiri yang memakan waktu 16 hari.
Selama 16 hari, peserta Latsar CPNS Mahkamah Agung belajar secara mandiri melalui website milik Lembaga Administrasi Negara (LAN). Tahap ini dikenal lebih akrab dengan sebutan Massive Open Online Courses (MOOC).
Dalam website milik LAN, peserta latsar harus mengunduh materi-materi pembelajaran yang disediakan dalam format pdf, ppt, video dan juga podcast. Peserta harus membaca seluruh dokumen dan menonton semua video.
“Dokumen-dokumen maupun video itu harus ditandai setelah kita baca ataupun menontonnya agar bisa mendapatkan penilaian. Jadi bisa ketahuan kalau kita tidak membaca atau menontonnya. Dokumen dan video itu isinya tentang nilai-nilai BerAKHLAK, yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif,” ujar Wanda yang kini bertugas di bagian registrasi Kepaniteraan Muda Pidana Khusus Mahkamah Agung RI.
Tahap MOOC dinyatakan rampung setelah peserta latsar mengerjakan evaluasi. “Evaluasi berisi lima puluh soal dan kita dapat mengerjakan secara mandiri. Ada nilai minimalnya, tetapi jika tidak berhasil dalam percobaan pertama, dapat diulang beberapa kali tetapi tidak akan mencapai nilai maksimal walau seluruh soal berhasil dijawab,” kata Wanda.
Setelah melewati tahap MOOC, kata Wanda, peserta latsar memasuki pembelajaran distance learning yang disampaikan secara synchronous dan asynchronous. Tahap ini memakan waktu selama satu bulan.
Pada tahap ini peserta latsar CPNS Mahkamah Agung 2022 dibagi ke dalam 20 angkatan. Terdiri dari 11 Angkatan untuk CPNS golongan III dan 8 angkatan untuk CPNS golongan II.
Satu angkatan rata-rata berjumlah 40 peserta. Di dalam setiap angkatan dibagi lagi menjadi empat kelompok berjumlah masing-masing 10 peserta.
“Synchronous di pembelajaran distance learning dilakukan melalui aplikasi zoom meeting. Jika asynchronous, maka pengajar akan memberikan tugas kelompok atau individu,” ucap Wanda.