Kisah Tragis Angela Hindriati Korban Mutilasi di Bekasi, sang Anak Disebut Lompat dari Apartemen
Kisah Angela Hindriati, korban mutilasi di Bekasi. Sang anak yang telah meninggal disebut mengakhiri hidup dengan cara melompat dari apartemen.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Pravitri Retno W
Melihat kejadian tersebut, para saksi langsung melaporkan ke Polsek Metro Setiabudi.
Petugas kepolisian kemudian mendatangi lokasi dan mendapati AL mengalami luka serius.
Kedua tangan dan kaki patah, sedangkan bagian tubuh lainnya juga terluka.
"Setelah melakukan olah TKP, pada jam 01.35 WIB jenazah korban dibawa ke RSCM untuk dilakukan visum et revertum," ucap Kompol Purwanta.
Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Dugaan sementara, gadis remaja itu mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 33 apartemen.
Kapolsek Setiabudi saat itu, AKBP Irwa Zaini Adib, mengatakan korban diduga depresi lantaran tidak bisa menguasai pelajaran Bahasa Mandarin.
"Informasi sementara keluhan ke ibunya karena tidak kuasai pelajaran yang tadi pagi ujian Bahasa Mandarin, tapi kami akan dalami lagi," ujarnya.
Terbaru setelah kematian Angela Hindriati, polisi disebut akan menyelidiki kembali kematian AL.
"Katanya begitu (bunuh diri), tapi polisi masih mau selidiki lagi," ujar Turyono Wahadi, kakak Angela Hindriati sekaligus paman AL, Jumat (6/1/2023).
Makam AL juga sempat dibongkar oleh polisi untuk pengambilan sampel DNA Angela terkait kasus mutilasi pada Kamis (5/1/2023) sekitar 14.24 WIB.
Rencananya, Angela Hindriati akan dimakamkan satu liang lahad dengan mendiang sang anak, AL.
Dikutip dari Kompas.com, Turyono Wahadi mengatakan, jasad adiknya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jakarta Selatan.
"(Rencananya dimakamkan) ke TPU Kampung Kandang, itu dijadikan satu dengan anaknya," ujar Turyono.
Ia mengatakan, keputusan untuk menyatukan kedua jenazah Angela dan anaknya itu sudah bulat setelah berdiskusi dengan keluarga besarnya.