Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Detik-detik Mario Dandy Aniaya David, Korban Disuruh Push Up 50 Kali hingga Ucapkan Kata Kasar

Cara Mario Dandy Satriyo, anak pejabat pajak yang menganiaya David tergolong sadis. Ia sempat menyuruh korban push up 50 kali.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Detik-detik Mario Dandy Aniaya David, Korban Disuruh Push Up 50 Kali hingga Ucapkan Kata Kasar
KOMPAS.com Dzaky Nurchayo/Twitter @YaqutCQoumas
Mario Dandy Satriyo (kiri), anak pejabat pajak yang menganiaya putra GP Ansor, David (kanan), hingga koma. Cara Mario Dandy Satriyo, anak pejabat pajak yang menganiaya David tergolong sadis. Ia sempat menyuruh korban push up 50 kali. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah fakta baru muncul terkait kasus penganiayaan yang melibatkan anak mantan pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo (20) terhadap seorang remaja bernama David (15).

Satu di antara aksi penganiayaan Mario Dandy Satriyo (MDS) terhadap anak pengurus GP Ansor yang terbilang sadis.

Rupanya sebelum menganiaya David sampai koma, Mario Dandy Satriyo sempat menyuruh David untuk push up sebanyak 50 kali.

Namun saat itu, David hanya mampu push up sebanyak 20 kali karena tidak kuat.

Setelah push up, korban juga diminta bersikap tobat.

Baca juga: Mario si Anak Pejabat Pajak Suruh Korban Push Up 50 Kali Sebelum Dianiaya Hingga Tak Berdaya

"Tersangka MDS menyuruh D (korban) push up 50 kali," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Sabtu (25/2/2023).

"Karena korban tidak kuat, hanya sanggup 20 kali, korban disuruh sikap tobat oleh tersangka," tambah Ade Ary.

Berita Rekomendasi

Saat peristiwa penganiayan itu terjadi, Senin (20/2/2023), David tidak memenuhi permintaan Mario Dandy Satriyo.

Sebab, ia tidak mengetahui bagaimana sikap tobat.

Mario Dandy Satriyo, lanjut Ade Ary, lantas meminta temannya, Shane mencontohkan sikap tobat.

Dalam kasus ini, Shane pun ikut menjadi tersangka bersama Mario Dandy Satriyo.

"MDS minta S (Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan) mencontohkan sikap tobat kemudian korban tidak bisa," ucap Ade Ary.

Ia lantas menyuruh korban posisi push up sambil Shane merekam video menggunakan handphone milik Mario Dandy Satriyo.

Saat posisi itulah, Mario Dandy melakukan penganiayaan kepada David hingga korban tak berdaya dengan posisi tengkurap.

"Telah terjadi kekerasan kepada D dengan cara menendang kepala beberapa kali."

"Kemudian menginjak kepala beberapa kali, menendang perut, dan memukul kepala ketika korban berada dalam posisi push up," tuturnya.

Mario Dandy Satriyo (20), anak pejabat Kanwil DJP Jakarta Selatan, yang menganiaya pemuda bernama David (17), dihadirkan saat Polres Metro Jakarta Selatan menggelar konferensi pers pengungkapan kasus ini, Rabu (22/2/2023).
Mario Dandy Satriyo (20), anak pejabat Kanwil DJP Jakarta Selatan, yang menganiaya pemuda bernama David (17), dihadirkan saat Polres Metro Jakarta Selatan menggelar konferensi pers pengungkapan kasus ini, Rabu (22/2/2023). (Annas Furon Hakim/TribunJakarta.com)

Video detik-detik penganiayaan David oleh Mario Dandy sampai beredar di media sosial.

Dalam video berdurasi 56 detik itu, korban tampak sudah tak berdaya dan tergeletak di jalan.

Tampak seorang lelaki yang diduga Mario menendang dan menginjak kepala korban.

Bahkan, ia juga melontarkan sejumlah kata kasar dan mengaku tidak takut jika dilaporkan ke polisi.

"Berani lu sama gue? Berani nggak? Nggak takut gue anak orang mati. Lapor, lapor," ucap Mario dalam video tersebut.

Setelah memukul, menendang, dan menginjak kepala korban, Mario sempat melakukan selebrasi ala pesepakbola.

Baca juga: Tanpa Pengaruh Alkohol Atau Narkoba, Mario si Anak Pejabat Pajak Aniaya David Secara Sadar

Mahfud MD: Jahat Sekali

Menko Polhukam Mahfud MD, saat ditemui di acara Bersholawat Mendinginkan Suhu Politik 2023, di Jakarta Timur, Senin (13/2/2023) malam.
Menko Polhukam Mahfud MD, saat ditemui di acara Bersholawat Mendinginkan Suhu Politik 2023, di Jakarta Timur, Senin (13/2/2023) malam. (Tribunnews.com/Ibriza)

Video penganiayaan David oleh Mario Dandy ini pun sampai dikomentari Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

Menurutnya, apa yang dilakukan orang tersebut dalam video sangat jahat.

Hal tersebut, disampaikannya setelah menghadiri acara pembukaan Halaqoh Nasional Alim Ulama MP3I di Menara Peninsula Jakarta, Jumat (24/2/2023).

"Kalau lihat videonya, itu jahat sekali. Anak tidak berdaya diinjak kepalanya, dipukul perutnya, dan macam-macam."

"Itu jahat sekali. Kalau perlu bapaknya dipanggil juga kok bisa punya anak kayak begini," kafa Mahfud MD.

Mahfud MD juga menegaskan, tidak ada kata damai dalam kasus pidana.

Ia mengatakan dalam kasus pidana, penjahat berhadapan dengan negara, bukan dengan korban.

Oleh sebab itu, kata dia, kasus tersebut akan tetap dibawa jaksa ke pengadilan.

"Begini ya, kalau di dalam hukum pidana itu tidak ada damai. Kalau perdata damai. Kalau hukum pidana itu penjahat itu berhadapan dengan negara, bukan berhadapan dengan korban," kata Mahfud.

"Oleh sebab itu kalau ada damai dalam hukum pidana, misalnya saya menempeleng kamu, udah damai, nggak boleh saya harus tetap dibawa ke pengadilan oleh negara, oleh jaksa, bukan oleh kamu," sambung dia.

Mahfud mengatakan, meski perdamaian bisa dilakukan oleh para pihak secara pribadi, tapi negara melalui kejaksaan akan tetap membawa kasus tersebut ke pengadilan.

Bahkan, ia juga sudah meminta aparat penegak hukum untuk mencari pihak-pihak lain yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Maaf secara pribadi, damai secara pribadi, tapi negara tetap membawa (ke pengadilan)"

"Dan sekarang yang bersangkutan juga sudah ditahan. Jadi tidak ada damai dan saya sudah minta agar dicari lagi siapa yang terlibat," kata dia.

Kondisi David Terkini

Menkeu, Sri Mulyani bersama Menag, Yaqut Cholil Qoumas saat menjenguk David, korban penganiayaan Mario anak pejabat pajak di RS Mayapada, Sabtu (25/2/2023). Sri Mulyani tampak menyalami ayah David, Jonathan Latumahina.
Menkeu, Sri Mulyani bersama Menag, Yaqut Cholil Qoumas saat menjenguk David, korban penganiayaan Mario anak pejabat pajak di RS Mayapada, Sabtu (25/2/2023). Sri Mulyani tampak menyalami ayah David, Jonathan Latumahina. (Facebook Hatala Tam)

Terkait kondisi terkini, David disebut sudah dapat menggerakkan anggota badan.

Kendati demikian, David belum sepenuhnya sadar dari koma.

"Kondisi D sampai saat ini belum sepenuhnya sadar, namun ia sudah menunjukkan proses menggerakkan anggota badan dan batuk," kata paman korban, Rustam, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (24/2/2023).

Saat ini, David diketahui telah pindah dari RS Medika Permata Hijau ke RS Mayapada.

Pindahnya David ke RS Mayapada pun dijelaskan oleh Rustam.

Rustam mengatakan, alasan David dipindah karena merupakan rekomendasi dokter.

Dokter, kata Rustam, menjelaskan proses kesadaran David masih sangat lambat, sehingga perlu upaya yang lebih detail dan fasilitas pelayanan lebih layak.

"Terima kasih telah dengan sungguh-sungguh memberikan pelayanan prima untuk mengusahakan kesembuhan anak kami," ucapnya.

Lebih lanjut, Rustam menegaskan pihaknya masih tetap melanjutkan proses hukum dan mempercayakannya ke pihak kepolisian.

"Setidak-tidaknya, kejadian seperti ini tidak terulang, lebih-lebih merugikan lebih banyak lagi orang, please be a good cop dan presisi," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Gita Irawan/Abdi Ryanda/Yohanes Liestyo Poerwoto)(YouTube Kompas TV)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas