Pengungsi Korban Kebakaran Ngadu ke JK: Anak Belum Ketemu Pak
Seorang pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang mengadu ke Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang mengadu ke Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla.
Warga mengadukan bahwa seorang anaknya belum ditemukan sejak peristiwa kebakaran Jumat (3/3/2023) malam.
Hal ini disampaikan saat JK menyambangi tenda pengungsian korban kebakaran di Markas PMI Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Diketahui, orang tua yang kehilangan anaknya bernama Suharti.
“Pak ini kebetulan anaknya belum ketemu pak,” keluh seorang warga terhadap JK.
Mantan Wakil Presiden RI itu pun lantas menanyakan berapa jumlah anak yang hilang. Kemudian seorang warga menjawab bahwa satu orang anak belum ditemukan hingga saat ini.
“Satu. Dia udah kena luka bakar, kami gak tau sekarang di mana posisinya,” tuturnya.
JK lantas memastikan timnya akan membantu mencari anak korban yang hilang tersebut.
“Iya nanti dicari. Nanti diatur,” ucapnya.
“Terima kasih pak,” sahut korban kebakaran.
Selain mengeluhkan kehilangan seorang anak, para pengungsi juga mengeluhkan rumahnya yang terbakar.
Mereka sedih tak punya lagi harta berharga serta tempat tinggal.
“Kebakar semua pak ga ada sisa. Bawa baju doang sebadan-badan, baju yang di badan,” ujarnya.
Berdasarkan data PMI Jakarta Utara, sebanyak 27 KK atau 108 jiwa yang mengungsi di PMI Jakarta Utara.
Jumlah itu terdiri dari sebanyak 28 jiwa orang dewasa, 45 anak-anak, 21 lansia, dan 14 jiwa balita.
Sementara sebanyak 21 orang dinyatakan hilang. Sedangkan 6 jiwa sudah ditemukan.
Baca juga: PLN Telah Pulihkan 91,3 Persen Jaringan Listrik di Sekitar Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Kemudian sebanyak 15 orang dinyatakan meninggal dunia, 49 jiwa mengalami luka bakar, dan 2 orang luka serius.
Adapun untuk kebutuhan pengungsi di antaranya popok bayi, makanan balita, selimut, obat-obatan, toilet portable, pampers lansia hingga susu UHT.