Ikhtiar Samuah 4 Hari Bolak-balik ke RS Polri, Jenazah Sang Anak Hingga Kini Belum Teridentifikasi
Samuah (54) menyatakan, dirinya telah beberapa kali mendatangi RS Polri namun belum juga mendapatkan titik terang soal kepulangan jenazah
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
Dalam ingatan Samuah, saat ledakan Depo Pertamina Plumpang terjadi pertamakali pada Jumat sekitar pukul 20.12 WIB, dirinya bersama dua anaknya, termasuk Hadi sedang beristirahat di dalam rumah.
Saat itu juga mereka bertiga sontak bangun dan berlari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Jadi detik-detik kejadian, saya, Khairul sama Hadi sedang berada di dalam rumah, kemudian tiba-tiba ada bau menyengat, terus ada ledakan," kata Samuah saat ditemui awak media di Posko Ante-mortem RS Polri, Selasa (7/3/2023).
"Saya bertiga langsung berusaha menyelamatkan diri, saya dibawa sama anak saya Khairul kabur pakai motor," sambungnya.
Namun, secara tiba-tiba, Samuah mengaku melihat Hadi berlari ke arah rumah kembali. Saat itu, Hadi mengaku pengin mengambil handphone miliknya.
Sebagai gambaran, lokasi rumah Samuah ini berjarak dekat dengan tembok pembatas Depo Pertamina Plumpang.
"Pas kita bertiga udah keluar, tiba-tiba Hadi masuk lagi karena mau ngambil HP dulu katanya," ucap Samuah.
Namun, saat diajak oleh sang kakak untuk kembali berlari menyelamatkan diri, Hadi memilih untuk berdiam di depan rumahnya untuk melihat kondisi kebakaran tersebut.
Tak lama, asap yang sudah mengepul dan bau gas yang menyengat tak dapat terbendung menyelimuti sekitaran rumah Samuah.
Saat itu, Hadi kata dia, terlihat terjatuh karena pisngsan dan pihak keluarga sudah tidak dapat menolong untuk membawanya menjauh dan memilih untuk menyelamatkan diri.
Terlebih dalam pengelihatannya, si jago merah sudah semakin membesar melalap area Depo Pertamina dan seraya merambat ke area pemukiman.
"Pas kita ajak buat selamatin diri, dia bilang enggak mau, mau lihat situasi dan kondisi dulu katanya gitu, terus dia keliatan pusing dan pingsan, anak saya Khairul langsung narik saya buat menyelamatkan diri, karena api sudah mulai gede," ucap dia.
Atas kondisi itu, anak bungsu dari 6 bersaudara itu kata Samuah, tidak terselamatkannya nyawanya.
Hingga kini, pihak keluarga masih berupaya untuk mengumpulkan berkas medis dari Hadi, sebab proses identifikasi terhadap jenazahnya belum kunjung berhasil dilakukan oleh pihak kedokteran.