Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Boyke Djohan: SARA Menjadi Konflik Sosial Yang Sangat Sensitif Bagi Publik

Boyke menerangkan bahwa bagi-bagi takjil sebagai wujud berkah keberagaman toleransi antarumat beragama dan berkah kebersamaan dapat menjaga kedamaian.

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Boyke Djohan: SARA Menjadi Konflik Sosial Yang Sangat Sensitif Bagi Publik
Dok. pribadi
Boyke Djohan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) menjadi salah satu isu yang sedang berkembang pesat di Indonesia belakangan ini.

SARA menjadi konflik sosial yang sangat sensitif bagi sebagian besar publik. Apalagi menjelang pemilu 2024 yang sangat dikhawatirkan terjadinya praktik politik identitas mulai digunakan oleh para elit politik. Untuk itu, perkumpulan Aliansi Bersatu Anti SARA (ABAS) terbentuk.

"Kami tiap hari instens mendiskusikan berbagai hal terkait Anti SARA, " ungkap Ketua Umum dan Panglima ABAS, Boyke Djohan, saat ditemui dalam acara ABAS Bagi-bagi Takjil di Sekretariat ABAS Jl. Gunawarman No. 75 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2023).

Lebih lanjut, Boyke menerangkan bahwa bagi-bagi takjil sebagai wujud berkah keberagaman toleransi antarumat beragama dan berkah kebersamaan dapat menjaga kedamaian.

ABAS Bagi-bagi Takjil di Sekretariat ABAS
ABAS Bagi-bagi Takjil di Sekretariat ABAS Jl. Gunawarman No. 75 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2023).

“Kita ingin memperlihatkan bahwa kita berbagi tidak melihat dari suku, ras, dan agama apa pun, kita tetap berbagi ke masyarakat, “ tegasnya.

Boyke menyampaikan ABAS yang didirikan atas keprihatinan dirinya.

“Karena maraknya paham-paham Radikalisme, Intoleransi dan SARA di semua sendi-sendi masyarakat dan pemerintah, “ terangnya.

Berita Rekomendasi

Menurut Boyke, ABAS yang dibesutnya fokus menjadi garda terdepan.

“untuk menghadapi paham-paham radikalisme, intoleransi dan SARA di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saat ini ABAS sedang dalam masa perekrutan tim dan pematangan struktur organisasi, “ beber Boyke.

Boyke menyampaikan, apabila rekan-rekan sepaham, siap berkomitmen untuk bergerak bersama memberantas paham-paham Radikalisme, Intoleransi dan SARA yang memecah belah Persatuan & Kesatuan di NKRI tercinta. “Dipersilahkan bergabung bersama kami," jelas Boyke Djohan optimis.

Struktur perkumpulan ABAS terdiri dari:

- Ketua Umum & Panglima ABAS: Boyke Djohan .

- Wakil Ketua Umum 1: Habib Zen Aseggaf (Habib Kribo)

- Wakil Ketua Umum 2: Peter F Momor

- Sekjend : Ninoy Karundeng

- Wakil Sekjend 1: Sonny Tulung

- Wakil Sekjend 2: Habib Abdul Aziz

- Bendahara Umum: Rully Djohan.

- Ketua Bidang Sosial: Jodi Cross Ante

- Ketua Srikandi ABAS: Ina Basri

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas