Fajri Pria Obesitas 300 Kg Meninggal usai Dirawat 14 Hari, RSCM Ungkap karena Alami Infeksi Multiple
Pria yang memiliki bobot 300 kg, Fajri, meninggal dunia setelah dirawat selama 14 hari di RSCM Jakarta.
Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Muhammad Fajri (27), pria yang memiliki bobot 300 kg asal Tangerang, meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023).
Muhammad Fajri meninggal setelah 14 hari dirawat di RSCM Jakarta.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pelayanan Operasional, Renan Sukmawan, mengatakan semua upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan Muhammad Fajri baik dari segi medis maupun non medis.
"Setelah berjuang selama sekitar 14 hari, tim kami di RSCM telah melakukan yang terbaik," ungkapnya di Gedung A RSCM, Senen, Jakarta Pusat, Kamis, dilansir Wartakotalive.com.
Renan memaparkan, Fajri tidak bisa terselamatkan meski pihak RSCM sudah mengerahkan semua usaha dan memberikan obat-obatan yang terbaik.
"Bagaimana kami sampaikan bagaimana kami berjuang untuk misalnya saja memindahkan, untuk melakukan manuver-manuver untuk pemeriksaan CT, pemeriksaan rontgen yang memerlukan effort (usaha) yang lebih besar."
"Kami telah lakukan yang terbaik oleh tim, ternyata tadi malam pada pukul 01.25 WIB, almarhum tuan MF berpulang ke Rahmatullah, di hadapan keluarga dan diterima dengan baik keluarga," jelasnya.
Baca juga: Fajri Pemuda Obesitas Ekstrem Hembuskan Napas Terakhir di Hadapan Keluarganya
Penyebab Meninggalnya Fajri
Tim dokter RSCM mengungkap penyebab meninggalnya Muhammad Fajri yang mengidap obesitas ekstrem.
Tim Humas RSCM, Yani Astuti, mengatakan Fajri meninggal dunia karena infeksi multiple yang dideritanya.
"Terapi multidisiplin yang terdiri dari dokter ahli perawatan intensif (intensivis), paru, jantung, pencernaan, syaraf, kulit, bedah pembuluh darah, gizi, rehabilitasi medik, dan tenaga kesehatan lainnya telah mengoptimalkan segala upaya untuk perawatan MF agar kembali stabil," katanya, Kamis, dikutip dari TribunJakarta.com.
Menurut Yani, selama dirawat di RSCM, Fajri sudah mendapatkan perawatan intensif.
Yakni mulai dari terapi antibiotik untuk infeksinya, terapi alat bantu pernapasan, jantung, ginjal, dan semua organ yang terganggu akibat gagal organ multiple akibat syok sepsis.
"Mengupayakan mencari tempat tidur yang muat, memposisikan pasien, dan sulitnya melakukan prosedur diagnostik tertentu (tidak muat masuk MRI dan CT scan), dan lainnya," beber dia.
Baca juga: Fajri Mengalami Syok Septik dan Sepsis AKI yang Picu Kondisinya Kian Memburuk, Ini Penjelasan RSCM
Jenazah Fajri Dimakamkan di TPU Menteng Pulo
Petugas Damkar dari Sektor Menteng, Firmansyah, menjelaskan jenazah Fajri diangkut menggunakan mobil jenazah yang sudah dipastikan muat menampung.
"Nanti pakai ambulans, tadi sudah kita ukur dan muat," ungkap Firmansyah di RSCM, Jakarta Pusat, Kamis, dilansir TribunJakarta.com.
Nantinya, jenazah Fajri akan dimasukkan ke dalam mobil jenazah dengan bantuan alat berat milik Damkar.
"Di sini kita bawa pakai forklift yang kecil manual, kita bawa karena itu (jenazah) sudah diatas vallet, nanti dimasukin ke ambulans," lanjut Firmansyah.
Baca juga: Tim Dokter RSCM Ungkap Kondisi Fajri Sebelum Meninggal: Alami Masalah Medis Serius Kardiorespirasi
Ia menambahkan, nantinya petugas Damkar akan terus mengikuti sampai proses pemakaman jenazah Fajri di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.
"Karena bobotnya berlebih nanti kita harus pakai takel katrol," katanya.
Lantaran proses evakuasi yang harus menggunakan alat berat, jenazah Fajri memang tak dibawa terlebih dahulu ke rumahnya di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, melainkan langsung dibawa ke TPU Menteng Pulo.
Fajri Sempat Tak Mau Dirawat di RS
Sebelumnya, Fajri tak mau dibawa ke rumah sakit karena takut akan merepotkan tetangganya.
Fajri mengaku kerap mengalami sakit, terutama di kaki dan tangannya pada malam hari.
Hal itu yang menjadi pertimbangan Fajri akhirnya mau dibawa ke rumah sakit.
Pada Rabu (7/6/2023), Fajri dievakuasi ke RSUD Tangerang.
Proses evakuasinya itu viral karena menggunakan alat berat dan menjebol dinding rumahnya.
Baca juga: Fajri, Pria yang Obesitas 300 Kg Meninggal Dunia, Dimakamkan di TPU Menteng Pulo Hari Ini
Saat itu, pihak kelurahan menghubungi Satpol PP hingga petugas Damkar untuk membantu proses evakuasi.
Fajri dievakuasi menggunakan alat berat forklift untuk mengangkutnya menuju mobil bak terbuka yang membawanya ke rumah sakit.
Kemudian, Muhammad Fajri dirujuk ke RSCM pada Jumat (9/6/2023).
Saat datang ke RSCM, kondisi Fajri mengalami sesak napas dan komplikasi yang beragam mulai dari jantung, paru-paru, hingga infeksi kulit.
Sehingga, dibutuhkan peralatan khusus serta ruangan tersendiri untuk merawat Fajri.
Fajri sebelumnya ditempatkan di ruang khusus berukuran 6x6 meter yang dibuat oleh pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Pada Rabu (14/6/2023) lalu, kondisi Fajri disebut kritis.
Meski begitu, kesadaran pria obesitas itu sempat berangsur stabil.
Hal itu membuat Fajri dipasangi sejumlah alat mulai dari oksigen, infus, monitoring jantung, hingga ventilator.
Baca juga: Cegah Komplikasi Seperti Kasus Fajri, RSCM Minta Segera Rujuk Pasien Obesitas Sedini Mungkin
KSM Anestesiologi dan Perawatan Intensif RSCM, Sidharta Kusuma Manggala, mengungkapkan Fajri sempat mengalami kecelakaan sebanyak dua kali sebelum bobotnya mencapai 300 kilogram.
"Kalau enggak salah tiga tahun yang lalu, dan delapan bulan lalu ada kecelakaan juga, kecelakaan lalu lintas," ungkapnya di RSCM Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Fajri memiliki gangguan kesehatan mental yakni depresi.
"Ada tambahan depresi juga dari pemeriksaan di sini," lanjutnya.
Sehingga, hal itu membuat Fajri tidak beraktivitas dalam jangka waktu panjang.
Fajri hanya beraktivitas di satu ruangan saja, mulai dari buang air, makan, hingga tidur.
Namun, bobot Fajri sebelumnya memang sudah mencapai 150 kilogram.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra) (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah)