Polisi Pasang Police Line, Kamar Kos Mahasiswa UI yang Dibunuh Seniornya Terlihat Berantakan
Barang-barang kecil milik korban MNZ nampak berantakan tercecer di lantai hingga atas kasur pasca terkuaknya kasus pembunuhan ini.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Barang-barang pribadi milik MNZ (19) mahasiswa jurusan Sastra Rusia Universitas Indonesia Depok yang dibunuh senior kampusnya kamar kos korban di Kelurahan Kukusan, Depok, tampak berantakan, Jumat, 4 Agustus 2023 petang.
Polisi sudah memasang police line di depan pintu kamar kos bernomor 102 yang menjadi lokasi penemuan jasad MNZ.
Adapun AAB (23) yang menjadi pelaku pembunuhan tunggal ini, kini sudah ditahan polisi.
Jasad MNZ pertama kali ditemukan warga terbungkus plastik hitam dua lapis, dan disimpan di kolong kasur kamar kosnya di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat pagi tadi (4/8/2023) pukul 10.00 WIB.
Pintu kamar kos korban kini terkunci rapat dengan garis polisi yang terbentang dari arah kiri ke kanan. Melirik kondisi dalam kamar dari atas lubang ventilasi, kamar korban berukurang kurang lebih 3x4 meter.
Di dalam kamar korban juga terdapat kamar mandi dalam kondisi pintu tertutup. Sementara itu, meja, kursi, lemari, hingga kasur masih berada di tempatnya.
Namun barang-barang kecil milik korban nampak berantakan tercecer di lantai hingga atas kasur. Beberapa pakaian seperti kaos dan sweater juga nampak tergantung di tembok kamar korban.
Baca juga: Pembunuh Mahasiswa UI di Depok Ambil Laptop, Handphone, dan Dompet Korban
Salah seorang penghuni kosan yang tinggal persis disamping kamar korban, Fadil, mengaku dirinya diminta pindah oleh pengelola kosan pasca kejadian ini.
"Iya ini disuruh pindah sama pengurusnya," kata Fadil sambil membenahi barang-barangnya, Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Ini Tampang Pembunuh Mahasiswa UI yang Jasadnya Ditemukan Terbungkus Plastik di Kamar Kos
Saat ini, kasus tersebut ditangani pihak Polres Metro Depok, sementara jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diotopsi.
Laporan reporter Dwi Putra Kesuma | Sumber: Tribun Jakarta