Profil Gembong Warsono, Politikus PDIP yang Minta Heru Budi Ngantor Naik Transportasi Umum
Profil Ketua Fraksi DPRD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono yang minta Pj Gubernur DKI Jakarta hingga wali kota ngantor naik angkutan umum.
Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono.
Sebelumnya, politisi PDIP tersebut menjadi sorotan karena meminta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono naik angkutan umum saat pergi kantor ke Balai Kota Jakarta.
Hal itu diungkapkan Gembong karena menilai Heru harus menjadi contoh bagi masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Sebab, Pemprov DKI sebelumnya mengimbau masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum guna mengurangi polusi udara di Jakarta.
“Ini contoh positif yang perlu diberikan teladan oleh pejabat-pejabat Pemprov DKI,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Selain itu, Gembong juga meminta Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Joko Agus Setyono dan para wali kota turut menggunakan angkutan umum untuk berangkat kerja.
“Pada akhirnya ini akan menjadi teladan bagi seluruh warga Jakarta. Karena warga itu perlu diberikan contoh. Saya kira efeknya akan jauh lebih dahsyat,” ucapnya.
Lantas seperti apakah profil Gembong Warsono tersebut?
Baca juga: Tekan Polusi Udara, Komisi VII DPR Minta Pemerintah Tertibkan Pembangkit Listrik Batu Bara Mandiri
Profil Gembong Warsono
Gembong Warsono merupakan seorang politikus Indonesia yang kini menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta.
Dilansir Wikipedia, ia diketahui menikah dengan Asih Purwanti dan memiliki empat orang anak.
Pria kelahiran 8 Juni 1963 tersebut selama ini dikenal sangat keras mengkritik Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, terutama dalam penanganan banjir.
Menurut Gembong Warsono, penanganan banjir salah satu hal yang patut dikritisi dari kebijakan Anies Baswedan.
Mengingat mengatasi banjir adalah janji kampanye di Pilgub 2017.
Sebelum menjadi Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong juga aktif di sejumlah organisasi, seperti Ketua DPC PDIP hingga Dewan Kota Jakarta Selatan.
Gembong memulai kariernya di PDIP dari level bawah, puluhan tahun silam, dikutip dari TribunJakarta.com.
Di mana, hampir setiap malam di era 90-an dan khususnya wajib pada malam Rabu yang biasa disebut Rabuan, Gembong dan para kader PDIP selalu berkumpul di kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Jakarta Selatan.
Terutama, saat masa genting PDIP menjelang perpecahan yang puncaknya pada insiden Kudatuli.
Gembong pun menyebut banyak kenangan yang dilewatinya.
Riwayat Organisasi
- Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan (2010-2015)
- Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD DKI Jakarta (2005-2010)
- Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan (2000-2005)
- Dewan Kota Jakarta Selatan (2003-2008)
Harta Kekayaan
Dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id, Gembong Warsono memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp4,7 miliar.
Harta kekayaan tersebut dilaporkan oleh Gembong pada 7 Maret 2023 untuk periodik 2022.
Berikut rincian harta kekayaannya:
TANAH DAN BANGUNAN Rp 3.970.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 88 m2/80 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 1.320.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 58 m2/116 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 870.000.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 83 m2/83 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 830.000.000
4. Tanah dan Bangunan Seluas 173 m2/150 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp 950.000.000
ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 989.700.000
1. MOBIL, TOYOTA STARLET SEDAN Tahun 1986, HASIL SENDIRI R. 50.000.000
2. MOTOR, VESPA 150 CC SUPER Tahun 1974, HASIL SENDIRI Rp15.000.000
3. MOTOR, HONDA VARIO 150 CC Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp23.200.000
4. MOBIL, MERCEDES SEDAN GLA 200 AT Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp 842.000.000
5. MOTOR, HONDA VARIO 150 CC Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp 23.500.000
6. MOTOR, HONDA PCX 157 CC Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp 36.000.000
HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 320.000.000
SURAT BERHARGA Rp ----
KAS DAN SETARA KAS Rp 135.378.784
HARTA LAINNYA Rp ----
Sub Total Rp 5.415.078.784
HUTANG Rp 683.695.227
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp. 4.731.383.557
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJakarta.com/Elga Hikari/Dionisius Arya)