Penemuan Jasad Ibu dan Anak di Cinere, Polisi Belum Bersedia Beber Temuan Surat di Laptop
Polda Metro Jaya mengungkap adanya sebuah surat berbahasa Inggris berjudul 'To You Whomever'dalam kasus kematian ibu dan anak di Cinere, Depok.
Editor: Choirul Arifin
"Sudah dapat surat pelaku? Karena mencantumkan 'whomever', maka media dan masyarakat berhak tahu," kata Reza.
"Itu yang diinginkan pelaku, yakni--pertama--bunuh dirinya pelaku bukan peristiwa pribadi, melainkan kejadian yang harus menjadi perbincangan khalayak luas. Kedua, agar semua orang tahu isi surat itu dan menindaklanjutinya dengan cara yang tepat," ujar Reza.
Baca juga: Ibu dan Anak Tewas Sisa Kerangka di Cinere Disebut Bukan Korban Pembunuhan, Diduga Faktor Ekonomi
Menurut Reza, surat yang dikirim ke Whomever itu merupakan properti publik dan bukan milik instansi tertentu saja.
"Surat yang dikirim ke whomever itu merupakan properti publik. Bukan benda yang boleh disikapi oleh instansi tertentu, termasuk kepolisian, semata. Semua pihak 'terbebani' oleh surat itu," katanya.
Reza menilai 'whomever' menjadikan surat itu sebagai aset yang bernilai positif.
"Bahwa, bunuh diri sesungguhnya bukan isu yang intisarinya berada di ranah penegakan hukum. Sekian banyak pemangku kepentingan kudu ikut 'cawe-cawe', termasuk dalam rangka pencegahan agar tidak terjadi peniruan (copycat suicide) dan wabah bunuh diri (suicide epidemic)," ujar Reza.
Ia juga mengingatkan selama pandemi Covid 19, fokus kita tertuju pada perang terhadap virus. Kesehatan fisik menjadi sasaran berbagai kebijakan.
"Kurang proporsional perhatian diberikan pada kesehatan jiwa. Akibatnya, jangan-jangan, berbagai peristiwa kejahatan ekstrim dan tragedi kemanusiaan yang terjadi pada waktu-waktu belakangan ini merupakan manifestasi dari terkesampingkannya perhatian pada kesehatan jiwa tersebut," tutup Reza.
Polisi Belum Beberkan Isi Surat
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, mengungkapkan terkait isi surat tersebut belum bisa membeberkannya secara rinci.
Alasannya, pihaknya masih belum dapat menerjemahkan isi surat itu secara sempurna.
Tak hanya itu, Hengki juga mengatakan pihaknya masih bakal mendalami, apakah benar surat itu ditulis oleh salah satu korban atau tidak.
Baca juga: Ini Cara Polisi Ungkap Kematian Ibu dan Anak di Cinere, Krimonolog Duga Bukan Korban Pembunuhan
"Lengkap ya isinya. Tetapi, kami enggak akan katakan sekarang. (Tulisannya) dalam bahasa Inggris ya, yang kami terjemahkan belum sempurna," ungkap Hengki, Jumat (8/9/2023).
"Apakah memang ini tulisannya jenazah ini atau mungkin merupakan desepsi, kami enggak tahu. Mungkin ada orang juga yang menulis, kami enggak tahu," tutur dia.