Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lestarikan Warisan Budaya Takbenda, 100 Perempuan Pamerkan Karya Lukisan

Pameran ini juga berkontribusi dalam memberdayakan UMKM perempuan perajin di NTT.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Lestarikan Warisan Budaya Takbenda, 100 Perempuan Pamerkan Karya Lukisan
Ist
Komunitas perempuan alumni sekolah Santa Ursula Jakarta, Sanur Painters, mengadakan pameran lukisan. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas perempuan alumni sekolah Santa Ursula Jakarta, Sanur Painters, mengadakan pameran lukisan bertema “Dari Perempuan, oleh Perempuan, untuk Dunia” yang menjadi wadah minat, bakat dan ekspresi diri melalui seni lukis.

Pameran ini juga berkontribusi dalam memberdayakan UMKM perempuan perajin di NTT.




Lebih dari 129 karya lukis dan patung dipamerkan dengan tema perempuan yang diekspresikan dengan beragam, mulai dari keindahan natural sampai karya abstrak yang menggugah pikiran, sesuai dengan perspektif dan pengalaman unik masing-masing individu pelukisnya.

"Pameran Sanur Painters ini menjadi ajang para alumni untuk mengaktualisasi dirinya melalui kegiatan artistik dan meningkatkan kesadaran mengenai arti dirinya dan perempuan. Kami bermimpi sebagai perempuan bisa memberi manfaat yang lebih luas dan nyata," ujar Ketua Panitia Pameran Helena Muljanto.

Pameran lukisan yang diadakan pada 16 – 24 September 2023 di Art:1 New Museum, diikuti oleh lebih dari 100 perempuan alumni sekolah Santa Ursula dan beberapa murid TK, SD, SMP, SMA Santa Ursula Jakarta yang terseleksi.

"Melalui Pameran yang kelima ini, kami ingin mendukung perempuan lain di luar sana, dan kami memilih para perempuan penganyam topi dan tas dari daun lontar dan perajin tenun ikat Baipito di Larantuka, NTT dengan cara menyisihkan sebagian hasil penjualan lukisan kami untuk mereka," tutur Helena.

BERITA TERKAIT

:Dengan menguatkan para perempuan perajin ini merupakan dukungan kami terhadap pelestarian Warisan Budaya Takbenda," tambah Helena.

Sebelum pameran lukisan, lomba menganyam juga telah diselenggarakan di kalangan kaum perempuan muda Larantuka dan bagi pemenangnya mendapatkan kehormatan untuk datang dan mendemonstrasikan proses menganyam di tempat pameran, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pameran ini.

Ternyata Helena tidak berpuas disitu saja dalam memberi dukungan kepada para perempuan di NTT.

Ia berpikir bagaimana supaya program bantuan kepada para perempuan di sana tetap berlanjut, yaitu dengan cara mencari bibit perempuan muda sebagai “agent of change”.

Helena kemudian menggandeng Yayasan Khouw Kalbe (YKK) untuk memberikan beasiswa “Dijtu” bagi pelajar perempuan terseleksi untuk meneruskan pendidikan mereka baik di tingkat Diploma (D3 dan D4) atau Sarjana (S1).

Dari hasil seleksi 55 peserta yang ikut dalam serangkaian tes dari YKK, pada akhirnya terpilih sebanyak 4 pelajar perempuan yaitu 2 pelajar dari Maumere dan 2 pelajar lainnya dari Larantuka.

Inge Setiawati, Ketua Ikatan Alumni Santa Ursula Jalan Pos Jakarta (IniSanurPosta) yang hadir memberi sambutan saat pembukaan pameran, menyatakan,

"Kami tentunya bangga dan senantiasa mendukung para alumni untuk terus berkolaborasi dan bermanfaat tidak saja bagi kelompoknya namun juga bagi lingkungan masyarakat yang lebih luas," kata Inge.

Sanur Painters beranggotakan para alumni lintas angkatan dengan berbagai profesi dan latar belakang yang berkumpul untuk menyalurkan minat dan bakat melukis atau seni rupa agar bermanfaat bagi diri sendiri, sesama dan lingkungan yang lebih luas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas