Akal-akalan Pelaku Pembunuhan Karyawan MRT Agar Dipercaya Korban, Pakai Atribusi Agama di Medsos
Bahkan, otak pembunuhan berinisial berinisial R (29) menggunakan nama panggilan Rasul dalam menjalankan aksinya.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap fakta baru dalam kasus pembunuhan karyawan MRT, DDY (38), yang jasadnya dibuang di Kali Kanal Banjir Timur (BKT) Cakung Jakarta Timur, oleh komplotan pelaku bermodus pura-pura membeli mobil sistem Cash on Delivery (COD).
Komplotan pelaku diketahui berkomunikasi dengan korban melalui akun media sosial Facebook dengan membawa atribusi agama agar untuk memperdaya korban saat berpura-pura ingin membeli mobil.
Bahkan, otak pembunuhan berinisial berinisial R (29) menggunakan nama panggilan Rasul dalam menjalankan aksinya.
"Ternyata akun Facebook-nya ini ada desepsinya juga, menggunakan atribusi agama, menggunakan pakaian muslim untuk meyakinkan korban bahwa ini memang bukan komplotan penipu, orang jahat, dan sebagainya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (17/11/2023).
Saat korban percaya, akhirnya pertemuan dengan para pelaku terjadi di salah satu apartemen pelaku di kawasan Jakarta Selatan.
"Kemudian korban datang pada pukul 20.00 WIB di salah satu apartemen. Nah sesuai rencana, kemudian korban dibawa ke atas salah satu unit apartemen di Jakarta Selatan," ujarnya.
Hengki mengatakan, para pelaku awalnya hendak membuat korban tidak sadarkan diri dengan memberikan obat bius. Namun, aksi tersebut gagal karena dianggap tidak mempan.
Baca juga: Polisi dan 4 Pelaku Perampokan di Pesisir Barat Lampung Terlibat Baku Tembak
Para pelaku pun mengubah rencana berujung pembunuhan sadis kepada korban. Mayat korban selanjutnya dibuang di KBT Cakung, Jakarta Timur.
"Pada saat di gerbang tol Tebet Jakarta Selatan ini dilakukanlah pembunuhan tersebut dgn cara yang sangat sadis. Jadi, satu sebagai pengendara mobil, kemudian korban sebelah kiri, dua orang di belakang, ada yang mengencangkan seat belt-nya, ada yang memegang tangannya, menarik bahunya, baru dilakukan melukai leher korban dan menusuk tubuh korban secara berkali-kali," jelasnya.
"Nah kemudian korban dibuang di BKT di Cakung sana setelah itu mobil dititipkan untuk dijualkan di Cikarang," imbuhnya.
Motif Utang Rp3 Miliar
Polisi mengungkap motif pembunuhan terhadap karyawan MRT berinisial DDY (38) yang jasadnya dibuang ke kali Banjir Kanal Timur (BKT), Cakung, Jakarta Timur.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly mengatakan utang miliaran rupiah untuk hidup mewah menjadi dasar pembunuhan tersebut.
"Sementara keterangan utang Rp3 Milyar itu karena gaya hidup dan pola hidup konsumtif," kata Titus saat dihubungi, Senin (13/11/2023).