Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kiai Embay Ajak M untuk Menjadikan Pemilu 2024 Sebagai Ajang Pesta Demokrasi Yang Aman Dan Damai

Menjelang Pemilu 2024, suhu politik di Indonesia mulai memanas. Muncul kekhawatiran akan terjadinya polarisasi dan perpecahan di masyarakat

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Kiai Embay Ajak M untuk Menjadikan Pemilu 2024 Sebagai Ajang Pesta Demokrasi Yang Aman Dan Damai
Dok. pribadi
KH Embay Mulya Syarif 

Dari beberapa poin Piagam Madinah antara lain menyebutkan bahwa Rasulullah mempersaudarakan pendatang dan penduduk asli yaitu Muhajirin dan Anshar. Kemudian Rasulullah juga menyatukan Arab dengan non-Arab, contohnya Suhaib al-Rumi yang asalnya Romawi, dan ada Salman al-Farisi yang asalnya dari Persia serta lainnya. 

Piagam Madinah juga berperan dalam menyatukan Muslim dan non-Muslim. Di dalamnya tertulis bahwa semua pemeluk agama berhak menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Kemudian Rasulullah juga menyatakan bahwa seluruh manusia di muka bumi adalah saudara seketurunan dari Nabi Adam ‘Alaihissalam, yang Allah ciptakan tanpa ayah tanpa ibu. 

“Alhamdulillah dengan adanya Misak atau Piagam Madinah, bangsa Arab yang semula terpecah akibat seringnya perang suku karena lebih mengutamakan kesukuannya, kemudian mereka bisa bersatu menjadi sebuah negara yang bernama Daulah Madinah,” imbuh Kiai Embay.

Dirinya mengingatkan bahwa perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Maka dari itu, seluruh anak bangsa harus bisa menerima perbedaan itu. Islam sendiri mengajarkan untuk saling menghormati terhadap perbedaan apapun selama tidak bertentangan dengan aturan agama dan aturan negara.

Menurutnya, jika merawat keutuhan bangsa itu tidak hanya menghargai jerih payah para pejuang terdahulu dalam menggapai kemerdekaan, namun juga berarti bisa mengambil contoh dari Rasulullah SAW dalam mematuhi kesepakatan bernegara yang telah dibuat sebelumnya.

Mengakhiri penjelasannya, Kiai Embay pun berpesan, masyarakat perlu diingatkan bahwa perbedaan pilihan politik bukanlah alasan untuk berpecah belah. Persatuan dan toleransi adalah kunci untuk menjaga keutuhan bangsa. 

“Pemilu 2024 yang dilakukan secara serentak ini merupakan upacara atau acara ritual bangsa Indonesia setiap 5 tahun sekali. Kita cukup laksanakan dengan tenang, senang, dan tidak perlu ada ribut gara-gara beda pilihan. Makanya itulah pentingnya menjaga kesepakatan yang namanya Pancasila,” tuturnya.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas