Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Cinta Segitiga Berujung Maut, Kejiwaan Caleg Devara Putri Bakal Diperiksa

Mengaku menyesal tapi tak panik usai habisi nyawa Indriana, polisi bakal periksa kejiwaan Caleg Devara Putri.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Update Cinta Segitiga Berujung Maut, Kejiwaan Caleg Devara Putri Bakal Diperiksa
Tribunnewsbogor.com
Kolase foto Devara Putri. Kondisi Devara Putri Disebut Tak Panik Meski Menyesal Bunuh Indriana Dewi, Bakal Diperiksa Kejiwaan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka Devara Putri dalang pembunuhan Indriana Dewi bakal menjalani pemeriksaan kejiwaan, kenapa?

Terkini kondisi dari Caleg Devara Putri disorot lantaran disebut tak panik meski mengaku menyesal telah membunuh Indriana Dewi.

Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Surawan menjelasan alasan soal Devara Putri yang bakal diperiksa kejiwaanya.

Menurut Kombes Surawan, saat ditangkap, Devara tidak menunjukkan sikap seperti telah menghabisi nyawa orang.

Gelagat Devara Putri tampak berbeda dengan pengakuannya.

Sebab sebelumnya, Devara Putri mengaku ke awak media sangat menyesal telah menghabisi korban.

Ia menunduk dan menangis. Devara juga mengaku khilaf dengan apa yang dilakukannya bersama dengan Didot dan Reza.

BERITA TERKAIT

"Saya menyesal pak, saya minta maaf untuk korban dan keluarga korban," kata dia sambil menutup wajahnya dengan tisue.

Baca juga: Begini Kesaksian Ketua DPC Partai Garuda Terkait Devara, Caleg DPR RI yang Jadi Tersangka Pembunuhan

Oleh sebab itukah polisi akan melakukan pemeriksaan jiwa terhadap Devara Putri.

"Nanti akan kami lakukan pemeriksaan psikiater apakah mereka mengalami gangguan jiwa atau tidak," pungkasnya.

Kejiwaan Devara Putri Otak Pembunuhan Indriana Dewi Akan Diperiksa

Kondisi dari Devara Putri kini disorot lantaran disebut tak panik meski mengaku menyesal telah membunuh Indriana Dewi.

Bahkan saat ini pihak kepolisian menyebut bakal segera melakukan pemeriksaan terhadap konsisi Devara Putri.

Menurut Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Surawan, saat ditangkap, Devara tidak menunjukkan sikap seperti telah menghabisi nyawa orang.

"Penyampaiannya jangan sampai ini (Indriana) masih ada di muka bumi, DP terus merayu DA agar dia menghilangkan nyawa korban," kata Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Surawan dilansir dari Tribun Jakarta.

"Santai seperti tidak terjadi apa-apa," ungkap Surawan.

Oleh sebab itukah polisi akan melakukan pemeriksaan jiwa terhadap Devara.

"Nanti akan kita lakukan pemeriksaan psikiater apakah mereka mengalami gangguan jiwa atau tidak," pungkasnya.

Baca juga: Kiriman Sate Misterius di Kasus Pembunuhan Cinta Segitiga, Keluarga Indriana Takut Sate Beracun

Bukan tanpa sebab, hal tersebut lantaran gelagat Devara tampak berbeda dengan pengakuannya.

Sebab sebelumnya, Devara Putri mengaku ke awak media sangat menyesal telah menghabisi korban.

Ia menunduk dan menangis.Devara juga mengaku khilaf dengan apa yang dilakukannya bersama dengan Didot dan Reza.

"Saya menyesal pak, saya minta maaf untuk korban dan keluarga korban," kata dia sambil menutup wajahnya dengan tisue.

Devara Putri Nyamar Jadi Ojol Antar Sate ke Orangtua Indriana

Sementara itu sebelumnya juga Devara Putri sempat mengelabui orangtua Indriana agar tak curiga.

Ia berpura pura menjadi Indriana dan mengirimkan pesan melalui ponsel korban ke ibunya.

"Tersangka DP pura-pura sebagai korban, selalu menghubungi orangtua korban seolah-olah sebagai korban mengabarkan bahwa dia baik-baik saja," jelas Surawan.

Tak hanya itu saja, Devara juga sempat mengirimkan sate ke orangtua korban untuk memastikan keluarga Indriana Dewi tak panik dan curiga.

Berdasarkan pengakuan keluarga, sempat mendapatkan kiriman sate dari seseorang.

Kini terungkap sosok tersebut rupanya Devara caleg DPR RI yang menyamar sebagai ojek online.

Devara menyamar jadi pengemudi ojol untuk mengirimkan sate setelah enam hari Indriana dibunuh.

Kepada orangtua Indriana, Devara menyebut makanan itu berasal dari Indriana.

Hal itu dilakukan Devara berdasarkan perintah Didot untuk memastikan ibu korban tidak panik.

"DA menyuruh DP ke rumah korban dengan mengantar makanan berpura-pura sebagai Shopee Food untuk memastikan ibu korban tak panik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Jules A Abast, saat rilis pengungkapan kasus di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (4/3/2024). Dikutip dari Kompas.com

Olah TKP di wilayah Kabupaten Bogor terkait kasus pembunuhan seorang wanita yang mayatnya dibuang ke wilayah Kota Banjar, Jumat (1/3/2024).
Olah TKP di wilayah Kabupaten Bogor terkait kasus pembunuhan seorang wanita yang mayatnya dibuang ke wilayah Kota Banjar, Jumat (1/3/2024). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Sebelum meminta Devara mengirimkan sate, Didot ternyata mengirim pesan singkat lewat WhatsApp ke Devara.

Adapun pesan singkat tersebut dikirim Didot kepada Devara sebagai pertanda bahwa permintaannya agar korban Indriana Dewi dihabisi nyawanya sudah rampung dikerjakan.

"Tersangka DA mengirim WA (WhatsApp) kepada tersangka DP dengan tulisan 'done' (selesai)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Jules A Abast.

Setelah itu, kata Jules, tersangka Dodit baru lah menyuruh pacarnya Devara untuk ke rumah Indriana memastikan orang tua korban tidak panik.

Bagi Hasil

Disisi lain, Devara juga sempat merampas barang mewah milik korban dan dijual dengan total mendapat Rp 68 juta.

Dari situ, Devara angsung membelikan iPhone Rp 14 juta dari uang tersebut.

Pun Devara dan Didot membayar eksekutor pembunuhan Indriana, Muhammad Reza Swastika pakai uang korban.

Adapun barang berharga milik Indriana yang dijual adalah perhiasan berupa satu set anting, ponsel, tas Louis Vuitton, dan jam tangan Rolex.

"Dibagikan untuk MR (Reza) sebagai eksekutor Rp 15 juta dan iPhone 8 juta. Lalu DP (Devara Putri) dibelikan iPhone seharga Rp14 juta, sisanya dibawa DA (Didot)," katanya.

Jika dijumlahkan, Reza mendapatkan Rp23 juta dan Devara Rp14 juta sehingga totalnya Rp37 juta dari Rp68 juta.

Adapun pelaku pembunuhan berjumlah tiga orang yakni Didot Alfiansyah (kekasih korban) dan Devara Putri (caleg DPR RI) serta MR (eksekutor pembunuhan bayaran) yang mana keempatnya merupakan warga Jakarta.

Kini, ketiga diancam pasal 340, 338 dan 365 ayat 4 dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati.

Keseharian Devara Putri Dibongkar Polisi

Keseharian Devara Putri Prananda otak pembunuhan wanita bernama Indriana Dewi Eka terkuak.

Hal tersebut disampaikan oleh Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan kepada awak media di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (4/3/2024).

Sekedar informasi Devara Putri Prananda merupakan wanita kelahiran 28 Maret 1999.

Ketika daftar menjadi Caleg DPR RI dari Partai Garuda, Devara Putri Prananda terdata sebagai warga Johar Baru, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Ia merupakan lulusan SMK Ksatrya.

Dalam kartu identitasnya, Devara Putri Prananda tertulis berprofesi sebagai karyawan swasta.

Lalu Kombes Surawan menjelaskan Devara Putri Prananda bukan berasal dari keluarga orang kaya.

"Bisa dibilang bukan orang berada," kata Kombes Surawan.

Devara Putri Prananda, tersangka pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri (24).
Devara Putri Prananda, tersangka pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri (24). (ist)

Ia mengungkap sehari-harinya Devara Putri Prananda otak pembunuhan di Bogor ini membantu ibunya berjualan nasi kuning.

"Sehari-hari bekerja membantu menjual nasi kuning orang tuanya," ungkap Kombes Surawan.

Devara Putri Minta Maaf

Indriana Dewi Eka Saputri awalnya diajak kekasih Devara Putri Prananda, Didot Alfiansyah untuk ngopi ke daerah Bogor, pada Selasa (20/2/2024).

Di dalam mobil sewaan, Indriana Dewi Eka Saputri kemudian dibunuh oleh orang suruhan Devara Putri Prananda dan Didot Alfiansyah bernama Muhammad Reza Swastika.

Setelah tewas, jasad Indriana sempat dibawa berkeliling ke Jakarta, Cirebon, hingga Kota Banjar.

Pada Jumat (23/2/2024) jasad Indriana dibuang Reza di sebuah jurang di Kota Banjar.

Pembunuhan sadis tersebut dirancang atau diotaki oleh Devara Putri Prananda.

Devara Putri Prananda meminta Didot untuk membunuh Indriana karena terbakar cemburu.

Didot pun mengamini permintaan kejam Devara.

Hadir di konferensi pers di Polda Jawa Barat pada Senin (4/3/2024) Devara Putri Prananda menyampaikan rasa penyesalannya.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Indriana Jual Barang Mewah Korban untuk Bayar Eksekutor, Mobil Brio Masih Misteri

Ia dan bersama dua pelaku lainnya mengenakan baju tahanan berwarna biru.

Devara Putri Prananda menunduk dan menangis.

Devara Putri Prananda meminta maaf kepada orang tua Indriana atas perbuatan sadisnya itu.

Ia khilaf dengan apa yang dilakukannya bersama dengan Didot dan Reza.

"Saya menyampaikan permintaan maaf bagi keluarga korban dan keluarga saya karena perbuatan ini," kata Devara. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/TribunSumsel.com)

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas