Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Pesawat Latih Jatuh di BSD: Polisi Ungkap Penyebab Kematian Korban Hingga Penyesalan Keluarga

Adapun kondisi tiga jenazah dipastikan utuh dan tak ada luka bakar yang dialami korban.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in UPDATE Pesawat Latih Jatuh di BSD: Polisi Ungkap Penyebab Kematian Korban Hingga Penyesalan Keluarga
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas memeriksa puing-puing pesawat latih yang jatuh di kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/5/2024). Pesawat latih berjenis Cessna dengan nomor pesawat PK-IFP tersebut jatuh dengan menewaskan tiga orang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Ia pun hanya mendengar suara benturan pesawat dengan tanah saja, tanpa melihat langsung jatuhnya pesawat.

"Suaranya pas di udara kayak suara mesin mati, gimana ya, ck ck ck, gitu. Nah, pas jatuh, suaranya kayak ban mobil tronton meledak," ujar dia.

Baca juga: Perasaan Tak Biasa Paman Pulu di Hari Pesawat Jatuh di BSD, Insiden yang Tewaskan Keponakannya

Korban Teridentifikasi

Tiga jenazah korban kecelakaan pesawat latih yang terjatuh di kawasan BSD, Tangerang Selatan, teridentifikasi berdasar pencocokan data sidik jari.

Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan ketiga jenazah teridentifikasi berdasar pencocokan data sidik jari antemortem dengan postmortem dilakukan Tim DVI.

Ketiga jenazah korban yakni Pilot Pulu Darmawan, Co Pilot Mayor (Purn) Suanda, dan Engineer Farid Ahmad diserahkan secara bertahap pada Senin (20/5/2024).

"Identifikasi premiernya dari sidik jari. Sekundernya dari properti (barang pribadi) yang dipakai, kemudian tanda-tanda medis disampaikan keluarga," kata Hariyanto di Jakarta Timur, Senin (20/5/2024).

Dalam metode DVI melalui pencocokan data antemortem atau sebelum kematian dengan postmortem atau dari jenazah, sidik jari merupakan satu dari tiga parameter selain gigi dan DNA.

Berita Rekomendasi

Pasalnya pada sidik jari, rekam medis gigi, dan sampel DNA terdapat karekteristik khusus menunjukkan identitas seseorang secara medis, sehingga hasilnya dipastikan akurat.

"Kolaborasi ini antara DVI Dokkes Polri dengan DVI Polda Metro Jaya, Inafis, kemudian beberapa instansi terkait. Ini sangat bagus sekali, jadi mempermudah pelaksanaan identifikasi," ujarnya.

Hariyanto menuturkan dalam proses identifikasi ketiga jenazah pihaknya tidak menemui kesulitan karena kondisi jasad dalam keadaan utuh, dan tidak mengalami luka bakar.

Baca juga: Basarnas Beberkan Kronologi Pesawat Jatuh di BSD Tangerang Selatan yang Tewaskan 3 Orang

Setelah menerima ketiga jenazah, Tim DVI Polri dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) bergegas melakukan identifikasi pencocokan data sidik jari.

"Berkat dukungan dan doa rekan-rekan sekalian. Dari kemarin pukul 17.25 WIB kita menerima jenazah korban pesawat latih itu. Tadi malam bisa kita selesaikan (identifikasi)," tuturnya.

Sebelumnya, pesawat latih Tecnam P2006T berkode PK-IFPjatuh di BSD Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5/2024).

Berdasarkan rekaman video yang Tribunnews.com terima, tampak badan pesawat yang memiliki warna putih itu hancur.

Kode PK-IFP yang tertera pada bagian ekor dalam kondisi utuh.

Adapun dalam insiden kecelakaan ini, tiga orang yang berada di pesawat meninggal dunia.

Identitas ketiga korban masing-masing atas nama Pulung Darmawan sebagai Pilot, Mayor (Purn) Suwanda sebagai co-pilot, dan Farid sebagai enginer.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas