4 Fakta Polisi Gadungan di Jakarta Timur: Raup Rp3 Juta per Bulan, Nafkahi 2 Istri
Seorang pria berinsial LH yang menjadi polisi gadungan untuk melakukan pungli berhasil ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Timur, Minggu (19/5/2024).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berinsial LH yang menjadi polisi gadungan untuk melakukan pungutan liar (pungli) berhasil ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Timur.
LH melakukan pungli sembari mengenakan atribut Polri lengkap.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.
"Pekerjaannya pelaku sehari-hari suka mengemil (malak) kepada para pedagang yang ada di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan menggunakan pakaian seragam," kata Nicolas, Senin (20/5/2024), dilansir Wartakotalive.com.
Berikut fakta-fakta ditangkapnya polisi gadungan yang melakukan pungli itu.
1. Pendapatan Rp3 Juta per Bulan
Nicolas menyebut polisi gadungan berpangkat Aiptu tersebut rela melakukan aksi itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dan aksi yang dilakukan LH telah berjalan selama empat tahun.
“Pendapatannya bisa meraup hingga Rp3 juta per bulan dari aksi mengemil dari pedagang," ucapnya.
Berdasarkan pemeriksaan, Nicolas menjelaskan LH mengaku bertugas di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.
Namun, ia mengaku tak pernah menangkap pelaku narkotika selama berpura-pura menjadi polisi.
Baca juga: Polisi Gadungan di Jakarta Timur, Seragam Berpangkat Aiptu tapi Mengaku Pangkat AKP
"Sampai saat ini belum ada, pelaku hanya melakukan ngemil (malak) ke warga ke pedagang ke toko dan sebagainya," ujarnya.
2. Terobsesi jadi Polisi
Nicolas mempaparkan, selain kepentingan untuk memperoleh uang, LH ternyata terobsesi menjadi anggota kepolisian.
Hanya saja, saat masih muda dirinya sempat gagal ketika mengikuti tes masuk Polri.
"Kenapa dia menggunakan pakaian seragam? Karena dia terobsesi menjadi seorang anggota polisi.