Rutan Depok Pastikan akan Tindak Petugasnya Jika Terlibat Kasus Tewasnya Tahanan akibat Dianiaya
Jika dalam perjalanannya terdapat keterlibatan petugas maka nantinya akan diterjunkan tim investigasi yang diturunkan dari kantor wilayah Jawa Barat
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Eko Sutriyanto
"Lalu kejaksaan mengirimkan korban ke Rutan Cilodong, Depok. Kemudian keluarga korban dihubungi oleh pihak Rutan Cilodong bahwa korban dalam keadaan sakit," ucapnya.
Saat itu, pihak keluarga diberikan penjelasan jika korban mengalami sakit perut dan tingkat kesadaran menurut.
"Akan tetapi, pihak keluarga tidak bertemu dengan korban (saat mengecek ke Rutan)" tuturnya.
Lalu, korban akhirnya di bawa ke rumah sakit terdekat oleh petugas Rutan Cilodong untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun, ternyata nyawa korban sudah tak tertolong. Kemudian, pihak keluarga langsung membawa korban untuk disemayamkan di rumah duka, akan tetapi ditemukan luka-luka di tubuh korban.
"Korban mengalami luka lebam, luka tusuk di bagian dada, perut sebelah kanan, dan punggung sebelah kiri," kata dia.
6 Pelaku Bakal Dipindah ke Nusakambangan
Terkait hal ini sebelumnya, Enam narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Depok pelaku penganiayaan terhadap tahanan baru berinisial RA (26) terancam dipindahkan ke sel isolasi hingga dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan Cilacap.
Hal itu diungkapkan Karutan Depok, Lamarta Subakti menyusul adanya satu orang tahanan yang tewas diduga dianiaya oleh enam tahanan lainnya pada Kamis (29/8/2024) lalu.
"Kepada warga binaan yang terbukti melakukan tindak penganiayaan ini tentu kami berikan hukuman tegas. Dengan melakukan pencatatan pada registrasi F berupa dilakukan pemindahan ke sel isolasi, pencabutan hak remisi dan Hak integrasi, serta dilakukan pemindahan ke Nusakambangan," kata Lamarta dalam keterangan resmi, Minggu (1/9/2024).
Meski begitu untuk penanganan hukum daripada enam pelaku, Lamarta menyebut bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Rutan Depok pun kata dia bakal terbuka melakukan kerjasama dengan kepolisian terkait proses penyelidikan yang saat ini tengah berjalan.
"Kami berkomitmen untuk menyerahkan seluruh bukti yang diperlukan guna mengungkap secata tuntas motif dan kronologi kejadian tersebut," jelasnya.
Imbas kejadian ini Lamarta juga menyampaikan duka cita tewasnya tahanan tersebut yang diduga akibat mengalami penganiayaan.
Lamarta pun menyesali atas terjadinya peristiwa tersebut dan secara tegas tak mentolerir kekerasan yang terjadi di lingkungan Rutan Depok.
"Pihak Rutan Depok juga menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban," pungkasnya.