UPDATE Kasus 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi: Ini Rincian 17 Polisi yang Diperiksa Propam Polda Metro
Ade Ary memerinci 17 anggota tersebut terdiri dari 10 anggota dari Polres Metro Bekasi Kota, tiga anggota Polsek Jati Asih dan empat anggota dari...
Penulis: Malvyandie Haryadi
Vino adalah salah satu yang diduga jenazahnya ditemukan di Kali Bekasi bersama enam jenazah lainnya.
Melinda turut meluapkan amarahnya kepada petugas yang tidak mengizinkan dirinya bersama suaminya, Maulana untuk melihat jenazah anaknya.
Bahkan, dia mengungkapkan bahwa dirinya bisa menjadi ‘gila’ (atau odgj) jika tak bisa dan mengenali lagi wajah anaknya.
Melinda juga berujar anaknya bukan seorang teroris yang tidak boleh dilihat jenazahnya.
“Saya kalau tidak diizinkan melihat anak saya, maka saya jadi gila, Pak. Emang anak saya teroris?” ujarnya dengan nada tinggi ke petugas.
Melinda pun mengaku akan membantu petugas DVI Polri untuk mengidentifikasi korban lewat pengelihatannya. Sebab, dia masih yakin bahwa anaknya pergi menggunakan kaus berwarna abu-abu serta sepatu berwarna putih ketika meninggalkan rumah pada Sabtu (21/9) lalu.
Melinda juga mengaku telah memberikan sampel DNA serta persyaratan yang diminta pihak DVI Polri untuk proses identivikasi pada Senin kemarin.
Namun, dia menyesalkan bahwa proses identifikasi berlangsung lambat dan terlalu lama.
“Saya harus nunggu berapa lama lagi ini. Keburu saya tidak bisa mengenali anak saya,” ujarnya sambil menangis.
“Ini sudah hampir empat hari, saya cuman mau lihat anak saya,” tambahnya.
Tak hanya Melinda, adapun sepasang orang tua yang menenteng ijazah bermaps merah turut mendesak petugas memberikan izin untuk melihat jenazah yang diduga anaknya.
Sebab, sepasang suami istri ini mengaku telah mendatangi Polsek dan Polres Bekasi untuk mencari keberadaan anaknya. Namun, justru diminta ke RS Polri Kramat Jati.
“Dari Polsek disuruh ke Polres, disuruh bawa barang-barang (persyaratan identifikasi), Tapi di sini (RS Polri) enggak boleh lihat jenazah,” timpal pasangan suami istri kepada petugas.
Meski terus didesak, petugas DVI Polri yang mengenakan baju berwarna biru dongker tidak bergeming.