Bantahan-bantahan Polisi Perihal Alasan MAS Bunuh Ayah dan Nenek, Lalu Apa Motif Sebenarnya?
Muncul isu MAS membunuh ayah dan neneknya karena dipaksa belajar oleh kedua orangtuanya. Namun isu tersebut dibantah oleh polisi.
Editor: Muhammad Zulfikar
"Sudah stabil, sudah ceria, kemudian berangsur-angsur sudah menerima apa yang kita tanya dan dijawab dengan lancar," kata Nurma.
Baca juga: Kondisi Kejiwaan MAS, Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek, Sempat Menangis kini Tersenyum
Tak Seperti Anak Normal
Psikolog Anak dan Keluarga, Novita Tandry, mengungkapkan pertemuannya dengan MAS, bocah yang membunuh ayah dan sang nenek.
Novita mengungkapkan kondisi MAS sudah jauh lebih baik.
"Betul, tadi bertemu. Kondisinya sudah jauh lebih baik dibandingkan kemarin," ungkap Novita dikutip dari TribunJakarta.com.
Lebih lanjut, Novita membeberkan proses komunikasinya dengan MAS.
Menurut Novita, MAS terlihat masih syok, namun sudah bisa diajak berkomunikasi.
Ia menyebut kondisi MAS saat ini tak seperti anak-anak normal kebanyakan.
"Kondisi lebih bisa untuk bicara, tetap dalam posisi yang agak syok. Tidak seperti anak-anak normal kebanyakan, tapi lebih baik," kata dia.
"Sudah bisa diajak komunikasi," imbuhnya.
Novita juga menyinggung soal sikap MAS saat bertemu dengannya.
Ia sepakat dengan pernyataan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, yang menyebut MAS bersikap sopan.
Novita mengungkapkan, MAS langsung menjabat tangannya dan menunjukkan gestur menghormati orang tua selama mereka bertemu.
"Memang kalau kita bicara kata baik, definisinya luas sekali. Yang dimaksud Menteri PPPA mungkin sopan santunnya (MAS)."
"Saya sudah bertemu langsung, sopan santun, perilakunya pada saat bertemu dengan orang tua (seperti lumrahnya) budaya kita."
"Salim, kakinya ditekuk dengan sikap mendengar. Kita bisa lihat (MAS) sedikit membungkuk," urai Novita.