Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prambanan Jazz Festival 2024: Ajak Penonton Sadar akan Kebersihan hingga Acara Ramah Keluarga

Selain berusaha memfasilitasi pengunjung dari berbagai usia, Prambanan Jazz Festival ingin penonton sadar akan kebersihan.

Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Prambanan Jazz Festival 2024: Ajak Penonton Sadar akan Kebersihan hingga Acara Ramah Keluarga
Dok. Rajawali Indonesia
Prambanan Jazz 2023 
- transpose +

TRIBUNNEWS.COM – Prambanan Jazz Festival (PJF) 2024 ingin para penonton sadar akan kebersihan dan menangani sampah yang dihasilkan masing-masing.

Project Manager PJF Candrari Ceri menyinggung bahwa PJF digelar di kawasan situs budaya yang sudah diakui oleh UNESCO, yakni Candi Prambanan. Oleh karena itu, kebersihan menjadi hal yang sangat penting.

“Jadi, kita selalu menyampaikan hal-hal seperti mereka harus membuang sampah pada tempatnya karena ini menjadi poin penting banget,” kata Ceri saat diwawancarai oleh Tribunnews pada hari Rabu, (3/7/2024).

Ceri mengatakan pihaknya juga belajar dari penyelenggaran PJF sebelumnya.

“Pada tahun dulu kita pernah melaksanakan festival, tapi pengelolaan sampahnya belum baik. Jadi, di setiap tahunnya itu pasti akan ada evaluasi dan peningkatan di kitanya.”

Setelah 8 tahun penyelenggaran PJF, persoalan sampah sudah bisa dikatakan beres.

Adapun dalam PJF tahun ini pihaknya ingin mengajak penonton untuk terlibat lebih jauh dalam penanganan sampah, misalnya dengan memilah sampah.

“Kalau kita bicara zero waste (bebas sampah), itu kan prosesnya panjang banget. Jadi, kita mulai dulu apa yang bisa kita mulai sekarang.”

At least (setidaknya) kita semua yang ada di festival Prambanan Jazz aware (sadar) oleh sampah kita, yang dihasilkan oleh masing-masing,” ujarnya menambahkan.

Acara ramah keluarga

PJF dikenal sebagai acara yang ramah keluarga atau family friendly karena juga didatangi oleh anak-anak.

Baca juga: Prambanan Jazz Festival Tak Cuma Soal Musik, Peringati Satu Dekade dengan Usung Tema Berkain

Anas Alimi, pendiri PJF, berkata PJF bagaikan acara keluarga.

“Prambanan Jazz itu saya bisa memaknainya sebagai event gathering (acara kumpul-kumpul) keluarga. Jadi, bisa sampai tiga generasi. Ada kakeknya, orang tuanya, cucunya,” kata Anas.

Dia mengatakan pihak PJF ingin mengakomodir dan memfasilitasi para penonton yang hadir.

“Bisa dibayangkan orang tua mengajak anaknya itu harus kita fasilitasi. Anaknya masih kecil, akhirnya kita bikinkan yang namanya 'I’m Jazz a Kid', kids area. Mereka bisa bermain di situ. Gede banget yang tahun ini ya

Anas mengatakan PJF bekerja sama dengan beberapa jenama atau brand agar bisa memfasilitasi pengunjung.

Brand-brand besar sudah bergabung dengan kita. Di situ bisa ngopi, menikmati musik, semuanya kita akomodir. Dari kakeknya juga kita kasih suguhan-suguhan,” tuturnya.

“Kemudian memunculkan ide bagaimana memfasilitasi semua penonton yang mau datang. Semuanya ada, bapaknya pengin apa, ada. Ibunya pengin nonton, ada. Anaknya ditinggal nonton, udah disuruh mainan gitu.”

Kata Anas, PJF juga memfasilitasi musisi-musisi muda. “Kita bikin namanya 'I’m Jazz a Kid' gitu. Nanti pemenangnya akan kita perform-kan di panggung besar.”

Dia menyebut konsep ini baru ada pada PJF 2023 dan peminatnya banyak sekali.

Anas menyampaikan bahwa saat ini masih proses audisi. Nanti akan ada sembilan pemenang yang akan ditampilkan di panggung besar festival.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas