Mabes Polri : Yang Tewas Saptono dan Maulana
Mabes Polri membenarkan dua orang yang diduga teroris tewas dalam pengerebekan di Cikampek. "Benar, yang tewas dalam pengerebekan ada dua orang" tegas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/5/2010).
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri membenarkan dua orang yang diduga teroris tewas dalam pengerebekan di Cikampek. "Benar, yang tewas dalam pengerebekan ada dua orang" tegas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/5/2010).
Saat ditanya apakah salah satu teroris yang tewas adalah Saptono, Edward hanya menyatakan inisial mereka. "Inisialnya S dan M," tegas Edward. S adalah Saptono dan M adalah Maulana.
Menurut Edward, Saptono pernah ditahan di Malaysia tahun 2003 dan 2004. Ketika itu, Saptono ditahan otoritas keamanan Malaysia karena melanggar international security act (ISA) terkait kepemilikan visanya yang bermasalah.
Ditegaskan Edward, kedua orang tersebut terpaksa ditembak mati oleh petugas kepolisian karena melakukan perlawanan.
Saptono adalah adik Jaja alias Pura Sudarman, anggota teroris yang tewas tertembak saat kontak senjata di Aceh beberapa waktu lalu. Saptono berhasil kabur karena saat pengepungan teroris tidak berada di lokasi latihan militer.
Saptono diduga terlibat dalam aksi pengeboman di Kedubes Australia, 9 September 2004. Peran Saptono ketika itu belum menonjol. Ia menyerahkan senjata api kepada Irun di Gunung Peti, Sukabumi. Senjata tersebut selanjutnya diserahkan Irun kepada kepada Heri Golun, pelaku peledakan Kedubes Australia untuk berlatih menembak.