Presiden Obama: Dulu Sarinah Gedung Tertinggi Sekarang...
Setelah puluhan tahun meninggalkan Jakarta, Presiden Amerika Barack Husein Obama mengaku kagum melihat perkembangan Jakarta.
Editor: Johnson Simanjuntak
Obama menyebutkan pusat perbelanjaan moderen pertama di Indonesia, Sarinah. Terhadap gedung yang telah dibangun sejak 1962 oleh presiden Soekarno itu, Obama menemukan banyak perubahan.
"Dulu (gedung pertokoan) Sarinah adalah salah satu gedung tertinggi, namun sekarang Sarinah telah menjadi gedung terpendek (jika dibandingkan dengan gedung sekgitarnya)," tutur Obama saat konfrensi pers, di Istana Negara, Selasa (09/11/2010).
Gedung pertokoan Sarinah yang terletak di jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat itu, pada akhir tahun enam puluhan, saat Obama masih tinggal di Jakarta, Sarinah merupakan satu-satunya pusat perbelanjaan moderen di Indonesia. Kini seiring perkembangan Jakarta, Sarinahpun kalah tinggi dengan gedung-gedung di sekitarnya.
Presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat itu menyebutkan "Becak" dan "Bemo," ketika ia menyebutkan keadaan Jakarta dulu. Dua kendaraan umum yang sempat membuat pusing Pemda DKI Jakarta itu, menurutnya, dahulu banyak ditemukan berlalu lalang di jalan umum, dan wargapun banyak yang memanfaatkannya.
"Becak itu semacam sepeda, seperti "Quickshaw (red: becak Cina)," jelasnya kepada wartawan asing dengan sedikit terbata.
Ia mengaku tahu bahwa Jakarta kini memiliki permasalahan berat untuk urusan lalu lintas. Namun dalam perjalanannya dari Bandara Komersial Halimperdanakusuma, Jakarta Timur, menuju Istana Negara, Obama mengaku tidak menemukan hal tersebut.
"Tentunya ketika saya melintas, seluruh akses jalan sudah ditutup (untuk saya)," tambahnya.
Obama dapat menceritakan keadaan Jakarta tempo dulu karena ia pernah beberapa tahun tinggal di Jakarta. Saat ibunya, Ann Dunham menikah untuk ke dua kalinya dengan pria asal Indonesia, Lolo Soetoro di tahun 1967, Obama kecilpun pindah ke Jakarta. Hingga akhirnya Obama kembali ke Amerika pada tahun 1971.
Dengan kedatangannya kembali ke Indonesia, ia berharap dapat membuat Indonesia menjadi lebih dikenal dimata Internasional, terutama karena sejumlah potensi yang dimiliki Indonesia.
"Di tempat saya (Amerika Serikat), orang mungkin tahu mengenai Bali dan (pulau) Jawa, akan tetapi mereka tidak tahu dimana tempat tersebut dalam sebuah peta," pungkasnya.