Presiden SBY: Sultan Tetap Gubernur
Presiden SBY dalam pidatonya di Istana Negara membantah bahwa dirinya tak sependapat dengan kepemimpinan yang ada di Provinsi DIY
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah bahwa dirinya tak sependapat dengan kepemimpinan yang ada di Provinsi DIY. Bantahan ini disampaikan SBY lewat pidato klarifikasi di Istana Negara, Kamis (2/12/2010).
Presiden menegaskan bahwa pidatonya pada sidang kabinet 26 November 2010 lalu sama sekali tidak menyinggung soal kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono X yang secara otomatis memimpin DIY.
"Tolong dicatat tebal-tebal sebagi insan pers, sebagai kepala negara, dan sebagai kepala pemerintahan di negeri ini saya berpendapat untuk kepemimpinan dan posisi Gubernur DIY lima tahun mendatang yang terbaik dan yang paling tepat tetap, saudara Sri Sultan Hamengkubuwiono," kata SBY.
SBY menegaskan pernyataannya sebagai kepala negara ini akan dialirkannya dalam kapasitasnya sebagai Deawan Pembina Partai Demokrat.
Dalam pidatonya SBY sempat membacakan kembali pidatonya saat membuka rapat kabinet beberapa waktu lalu. Ia menegaskan belum memberikan pernyataan resmi soal kepemimpinan Sri Sultan. SBY mengatakan dirinya hanya menjelaskan soal pentingnya penetapan UU Keisitimewaan DIY.