Mohammad El Idris: Saya Kontraktor Bukan Koruptor
Terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet Mohammad El Idris menolak dirinya disebut sebagai koruptor.
Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet Mohammad El Idris menolak dirinya disebut sebagai koruptor. Melalui nota pembelaan pribadinya yang berjudul "Mohammad El Idris Menggugat", Manager Marketing PT Duta Graha Indah Tbk itu menegaskan dirinya adalah seorang kontraktor.
"Saya sampaikan pembelaan saya ke dalam sebuah buku yang berjudul "Mohammad El Idris Menggugat". Saya kontraktor bukan koruptor," ujar Idris di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (14/9/2011).
Idris emosional membacakan nota pembelaannya. Dia bahkan sampai menetaskan air mata. Air mata itu tumpah manakal dia mengingat masa-masa terkelam di hidupnya, yaitu saat dia ditangkap KPK hingga berpulangnya sang anak ke hadapan khalik.
"Tanggal 21 April 2011 adalah hari terburuk dalam hidup saya. Itu tidak pernah terbersit dalam benak saya. Sejak peristiwa penangkapan itu dunia seakan jadi gelap," ujarnya.
Diungkapkan Idris, apa yang menimpanya saat itu, telah menodai kehormatan keluarga besarnya. Anak dan istrinya harus menanggung malu. "Pukulan teramat berat juga kembali menimpa saya. Dalam kecelakaan, Allah memanggil anak ketiga saya M Salman yang masih berusia 19 tahun," kisah Idris tersedu-sedu menangis.
Emosionalnya Idris saat mengulang kisah itu, mulutnya sampai harus terkatub, berhenti berkata-kata sejenak. "Apa yang saya ungkapkan ini bukan untuk memperoleh simpati atau diaksihani. Tapi untuk menunjukkan bahwa saya dan keluarga saya kuat dan tabah menjalani semuanya. Saya meyakini diri saya bukan kriminal. Saya berharap proses pengadilan ini memberikan harapan yang terjadi sesungguhnya," katanya.