Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mbah Ndoro Bei Pemeras Rosa Seorang Pengusaha Mebel

Pemeras Rosalina Manulang adalah Bayu Widodo Sugiarto alias Mbah Ndoro Bei yang tak lain pengusaha mebel

Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Mbah Ndoro Bei Pemeras Rosa Seorang Pengusaha Mebel
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tersangka suap pembangunan wisma atlet SEA Games 26 di Palembang, Mindo Rosalina Manullang (tengah), 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vanroy Pakapahan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bayu Widodo Sugiarto alias Mbah Ndoro Bei, orang yang menurut mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manullang telah memerasnya sebesar Rp 1 miliar, ternyata seorang pengusaha mebel.

Hal itu diungkapkan oleh Paul Nelwan saat bersaksi untuk terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet yang juga Sesmenpora non aktif Wafid Muharam.

"Dia pengusaha mebel," ujarnya di muka persidangan Pengadilan Tipikor,Jakarta, Selasa (28/9/2011).

Nelwan mengakui dirinya yang memperkenalkan Bayu kepada Rosa. Perkenalan kedua berawal ketika Rosa mengungkapkan hasratnya untuk mencari barang furniture.

"Rosa dulu itu pernah ngomong lagi mencari-cari meja yang besar. Itu sekitar bulan Mei. Saya bilang,'ini kalau mau, ada orang yang mau membuat mebel seperti ini'," kisah Nelwan.

Obrolan saat itu, kata Nelwan, berakhir tanpa tindak lanjut. Selang waktu berlalu, ujar Nelwan, dirinya kemudian bertemu dengan Bayu. Pertemuan mereka berlangsung tanpa disengaja. Kala itu, ujar Nelwan, dirinya tengah berkumpul bersama beberapa rekannya di FX Senayan. Rosa adalah satu dari beberapa rekan itu

BERITA TERKAIT

"Ndoro Bei juga ada di meja berbeda," imbuhnya. Saat itulah, Nelwan kemudian memperkenalkan Rosa kepada Bayu.

Menurut Nelwan, Rosa tak pernah melaporkan soal pemerasan yang
dialaminya itu. Namun, Rosa, aku Nelwan, sempat bercerita jika dirinya pernah diminta uang sebesar Rp 1 miliar oleh Bayu, kepada dirinya.

Sebelumnya, saat ditemui Tribun disuatu tempat, Nelwan mengaku bertemu Bayu di Gedung KPK. Menurut Nelwan, dirinya bertemu dengan Bayu saat melaporkan LHKPN (laporan harta kekayaan penyelenggara negara) sebagai persyaratan dirinya mencalonkan diri sebagai Bupati Minahasa.

Sebelumnya diberitakan, mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang mengaku diperas oleh oknum pegawai KPK. Menurut Wakil Ketua KPK bidang penindakan Chandra M Hamzah, Rosa dimintai uang sebesar Rp 1 miliar untuk "mengurus" kasus yang diduga melibatkan dirinya di KPK.

Sumber Tribun di KPK mengungkap sosok pegawai yang memeras Rosa itu mengaku bernama Bayu Widodo Sugiarto. Dia memiliki nama alias Mbah Ndoro Bei. Bayu, mengenal sosok Rosa dari Paul Nelwan.

Kepada Rosa kala memeras, Bayu menyebut bahwa wanita berkacamata itu tengah menjadi TO (target operasi) KPK dalam beberapa kasus korupsi. "Kamu (Rosa) tengah dijadikan Target Operasi (TO) oleh KPK," ujar Bayu seperti dituturkan Rosa kepada penyidik.

Kepada Rosa, Bayu memperkenalkan diri sebagai pegawai penting di lantai delapan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Untuk diketahui, lantai 8 di KPK merupakan tempat penyidik maupun jaksa penuntut bekerja.

Untuk meyakinkan Rosa, Bayu menunjukkan identitasnya sebagai pegawai KPK. Dia juga menyodorkan surat berisi surat perintah penyelidikan untuk Rosa, dalam sejumlah kasus korupsi.

Percaya dengan sosok Bayu sebagai pegawai penting di lantai 8 KPK dan informasi yang diberikannya, Rosa pun memenuhi permintaan Bayu itu.

Menurut sumber, uang sebesar Rp 1 miliar itu diserahkan Rosa melalui supirnya di PT Anak Negeri. Penyerahan dilakukan dalam dua tahap. Penyerahan tahap pertama dilangsungkan pada malam hari di sekitar pertengahan bulan April atau Mei tahun 2010 di lantai sembilan Indosin FX.

Sementara penyerahan tahap kedua dilangsungkan di tempat yang sama dengan waktu berbeda yang sayangnya Rosa tak mampu mengingatnya lagi.

Uang diterima orang suruhan Bayu dengan ciri-ciri berkepala botak dan berkulit hitam. Identitas orang suruhan Bayu itu dipaparkan Bayu dalam perbincangan dengan Rosa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas