Hendardi: Belum Angkat Senjata Kok Dibilang Makar
Direktur Setara Institute, Hendardi menegaskan, pemerintah tidak bisa membenarkan penembakan anggota Kongres Papua
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Setara Institute, Hendardi menegaskan, pemerintah tidak bisa membenarkan penembakan anggota Kongres Papua III atas dasar alasan makar.
"Belum mengangkat senjata kok dibilang makar. Itu tidak bisa dibenarkan," ujar Hendardi dalam dialognya di Rumah Perubahan 2.0, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2011).
Oleh karenanya, Hendardi mengimbau agar pemerintah segera melakukan investigasi terkait penembakan anggot Kongres Papua tersebut yang merupakan suatu pelanggaran yang dilakukan aparat keamanan.
Selain itu, Hendardi juga berharap agar pemerintah menghargai apa yang menjadi aspirasi kelompok masyarakat di Papua."Pemerintah seharusnya melakukan dialog. selain itu, pemerintah juga harus melakukan evaluasi Otsus di Papua," jelas Hendardi.
Diberitakan sebelumnya, konflik di Jayapura, Papua antara anggota Kongres Papua III dengan aparat keamanan menewaskan tiga anggota kongres dan tujuh luka-luka.
Wakil Ketua Komnas HAM, Ridha Saleh menjelaskan, Tiga orang yang tewas diduga keras ditembak oleh penembak jitu, sedangkan yang tujuh orang ditembak secara membabi buta, ditendang, serta dipukul dengan balok.