Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Tewas Susi Air Kopilot Asal Spanyol

Satu orang korban meninggal dalam tragedi naas jatuhnya pesawat Susi Air di Nabire, Papua Barat, Rabu (23/11/2011). Sementara pilot Susi Air

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-in Korban Tewas Susi Air Kopilot Asal Spanyol
KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT
Penumpang menaiki pesawat Cessna 208 Caravan milik Susi Air di Bandara Eltari Kupang untuk menuju Larantuka, Flores Timur, NTT, Kamis (21/4/2011). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu orang korban meninggal dalam tragedi naas jatuhnya pesawat Susi Air di Nabire, Papua Barat, Rabu (23/11/2011). Sementara pilot Susi Air dalam kondisi yang membaik.

Korban yang tewas adalah asisten pilot asal Spanyol bernama Albert Citores Gallego.

"Kecelakaan itu memakan korban jiwa, yaitu kopilot kami bernama Albert," ujar pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, saat melakukan konferensi pers di kediamannya di Jalan Surabaya Nomor 24, Jakarta, Rabu.

Susi mengatakan, selain Albert, pesawat Cessna Grand Caravan dengan nomor registrasi PK-VVG itu juga diawaki oleh pilot asal Selandia Baru bernama Jessie Becker.

Menurut Susi, kondisi pilot tersebut saat ini sudah membaik dan bisa dibawa pulang dari Rumah Sakit Tembaga Pura.

"Yang meninggal kami akan koordinasikan dengan Kedutaan Besar Spanyol. Mungkin besok atau lusa kami akan urus segala sesuatunya," kata Susi.

Sebelumnya, pesawat Susi Air jenis Twin Otter dilaporkan jatuh di Nabire, Rabu. Pesawat yang lepas landas dari Nabire menuju Bandara Sugapa, Pegunungan Bintang, Papua, ini mengalami kecelakaan saat hendak mendarat.

Berita Rekomendasi

Susi mengatakan, pesawat tersebut mengalami kecelakaan dalam perjalanannya saat ingin mendarat di Bandara Sugapa. Berdasarkan informasi yang didapat, Susi menuturkan, pesawat sempat mendarat di bandara tersebut.

"Tetapi kami tidak tahu apa penyebabnya yang mengakibatkan pesawat itu tiba-tiba kembali menaikkan badan pesawat," tuturnya.

Menurut Susi, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

"Kami masih terus berkoordinasi dengan KNKT. Kami hanya berwenang mengevakuasi dan melakukan pertolongan pertama," kata Susi.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas