Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hartati Dekati Bupati Buol untuk Amankan Kebun Sawit

Pengusaha Hartati Murdaya berkepentingan terhadap kondisi keamanan tempat perusahaannya yang berada di Boul, Sulawesi Tengah

Penulis: Edwin Firdaus
zoom-in Hartati Dekati Bupati Buol untuk Amankan Kebun Sawit
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Bupati Buol Amran Batalipu (tengah) digiring masuk ke kantor KPK Jakarta Selatan, oleh penyidik, Jumat (6/7/2012). Amran diduga menerima suap izin pembebasan lahan di Buol. TRIBUNNEWS/HERUDI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha Hartati Murdaya berkepentingan terhadap kondisi keamanan tempat perusahaannya yang berada di Boul, Sulawesi Tengah.

Berdasar kepentingan itu, pemilik PT Hardaya Inti Plantations (HIP) mencoba merangkul penguasa daerah tersebut termasuk dengan Bupati Buol.

Demikian diungkapkan Pengacara Bupati Buol non-aktif, Amat Entedaim di KPK, Jakarta, Senin (6/8/2012) malam.

Menurut Amat, label penegak hukum di Buol hanyalah kiasan semata. Sebab, masyarakat Buol lebih menurut terhadap penguasa atau pimpinan daerah tersebut.

"Itu karena bu Hartati punya kepentingan perusahaan di daerah itu, karena menyangkut kondisi daerah Buol, kalau bisa saya gambarkan di daerah Buol itu polisi enggak terlalu didengar masyarakat, yang didengar masyakat adalah pimpinan daerah. Makanya ibu untuk ngamanin lokasi dia ada di sana, perkebunan dia ada disana, dia harus bermitra juga dengan penguasa daerah tak semata-mata hanya satpam polisi, enggak bisa," terang Amat.

Merasa memiliki kepentingan itu, lanjut Amat, lantas dewan Pembina Partai Demokrat tersebut mencoba merangkul Amran yang saat ini telah menyandang status tersangka kasus dugaan suap Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit di Buol, Sulteng.

Hartati, papar Amat, menggunakan berbagai upaya agar bisa mendapat simpati Amran.

Berita Rekomendasi

Diantaranya, dengan memberi bantuan pada saat Amran kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Buol pada pemiihan umum kepala daerah Buol 2012 kemarin.

Bahkan, agar mendapatkan simpati Amarn, pengelola Pekan Raya Jakarta itu sampai memaksa Amran menemui dirinya.

Hartati pun diketahui memerintahkan anak buahnya Gondo Sudjono dan Yani Anshori meloby Amran. Namun, hal tersebut, menurut Amat, selalu di tolak.

Meski terus menolak, akhirnya Amran bertemu dengan Hartati. Namun, pertemuan tersebut, kata Amat, tak membahas soal permasalahan HGU perkebunan Hartati yang dikabarkan bersengketa dengan perusahaan kelapa sawit milih Artalyta Suryani yakni PT Sonokeling Buana.

Amat menambahkan, pertemuan itu hanya membahas soal rencana Amran maju sebagai calon incumbent dalam Pemilukada Buol. Singkat cerita, Hartai pun memberikan uang Rp 3 Miliar untuk Amaran. Uang tersebut diberikan jelang pelaksaan Pilkada Kabupaten Buol Sulawesi Tengah pada bulan Juli 2012 lalu.

Uang itu diberikan saat Hartati mengundang Amran untuk bertemu di salah satu kantornya di Jakarta. Dikatakan Amat, jika bantuan yang diberikan saat itu berkaitan dengan kepentingan Pilkada Buol.

"Pak Amran diundang bertemu Ibu Hartati di kantornya. Beliau (Amaran Batalipu)dijemput oleh stafnya di Bandara menuju ke kantornya," tegas Amran.

Besaran sumbangan hingga Rp3 Miliar disebabkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu memiliki dua perusahaan yang bekerja di Buol, yait PT Cakra Cipta Murdaya dan PT Hardaya Inti Plantations.

Amat menegaskan jika itu murni bantuan Pilkada dan kontestan lain pun turut kecipratan bantuan dari pemilik Berca Group itu. "Kami punya fakta dan data-data soal itu. Semua akan kami beberkan di persidangan nantinya," tutupnya.

Berita Terkait: KPK Tangkap Bupati

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas