Pelajar yang Suka Tawuran Mentalnya Tidak Baik
Tawuran pelajar yang marak belakangan ini merisaukan berbagai kalangan.
Penulis: Agustina Rasyida
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Tawuran pelajar yang marak belakangan ini merisaukan berbagai kalangan. Institusi sekolah yang dianggap tempat menimba ilmu dan membangun karakter pun seolah sirna.
Tewasnya salah satu pelajar SMAN 6 dan SMK Karya 66 Jakarta dalam aksi tawuran memunculkan berbagai pertanyaan, apakah anak yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) telah berubah beringas dan tak memiliki toleransi?
Psikolog sekaligus pengajar dari Universitas Tarumanegara, Vera mengatakan pelajar tawuran adalah orang yang memiliki mental tidak baik.
"Soal tawuran, kita harus lihat perspektif lebih luas. Yang namanya tawuran itu perilakunya enggak sesuai dengan perilaku orang kebanyakan dan enggak sesuai ciri-ciri orang yang memiliki mental health yang baik," ujar Vera, Kamis (27/9/2012), di Jakarta.
Menurut Vera, remaja dengan mental yang baik memiliki perilaku sesuai dengan sekitarnya (tidak membawa senjata tajam setiap hari, saat sekolah), emosi sejahtera (bahagia, menghargai dirinya, self esteem), serta coping atau mengatasi masalah yang konstruktif. Jika remaja mempunyai coping yang konstruktif, saat menghadapai stres atau konflik, ia akan menyelesaikan masalah, bukan membuat masalah baru. Misalnya komunikasi dua arah atau diskusi.
"Dengan coping yang konstruktif, remaja menyelesaikan masalah bukan membuat masalah baru. Misalnya curhat, diskusi, dibicarakan, bukan dibunuh," katanya.
Berita Terkait: Tawuran Pelajar
- FR Ditangkap di Yogyakarta dan Hendak Kabur Lebih Jauh Lagi
- KPAI Tolak Solusi Relokasi Sekolah Atasi Tawuran
- Sebelum Dibacok Susilo Sempat Duel dengan Beberapa Pelajar
- Marak Tawuran, Anggota DPR Sidak ke Polres Jaksel
- Razia Pelajar yang Bergerombol Harus Ditingkatkan
- Siswa SMAN 70 dan 6: Stop Tawuran di Seluruh Indonesia