Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Poempida Kecewa dengan Pernyataan Sofjan Wanandi

Anggota Komisi IX DPR, Poempida Hidayatulloh mengaku kaget mendengar pernyataan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Poempida Kecewa dengan Pernyataan Sofjan Wanandi
net
Ketua Apindo Sofjan Wanandi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Poempida Hidayatulloh mengaku kaget mendengar pernyataan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi sehari sebelum aksi mogok nasional buruh, Selasa (2/10/2012).

Sebagai informasi, Sofjan mengatakan akan mengganti semua tenaga buruh dengan mesin apabila buruh terus melakukan demo.

Terkait pernyataan Ketua Apindo tersebut, Poempida sangat kecewa dengan sang teladannya itu.

"Saya mendengar ucapan Sofjan terkejut. Dan sangat kecewa. Saya pikir pak Sofjan itu teladan dan sangat nasionalis," ungkap Poempida kepada Tribunnews, di Kompleks Gedung DPR, Jakarta, Jumat (5/10/2012).

"Namun dengan statement seperti itu Pak Sofjan tak tampak senasionalis yang saya pikirkan," katanya.

Lebih lanjut, menanggapi mengenai rencana Sofjan akan menggantikan semua tenaga buruh dengan mesin, Politisi Golkar ini malah mempertanyakan hal itu. Apa bisa 100 persen tenaga mesin berfungsi tanpa bantuan dan peran tenaga kerja?

Poempida yang memiliki latar belakang teknik mesin menegaskan meskipun mesin tetap memerlukan tenaga kerja untuk mengoperasikannya.

"Setahu saya tidak ada 100 persen mesin bisa berjalan begitu saja. Tidak bisa 100 persen mesin lepas dari peran tenaga kerja."

Selain itu, Poempida mempertanyakan rencana Apindo memakai tenaga mesin di tengah kondisi sekarang kekuarangan lisrik. "Dengan situasi negara kekurangn listrik, tidak mungkinlah itu," terangnya.

Karenanya, menurut Poempida, sangat disayangkan seorang soko guru seperti Sofjan mengeluarkan pernyataan dan pemikiran yang bisa memprovokasi buruh.

Untuk itu, Poempida meminta semua pihak baik pemerintah, dan pengusaha tidak menyelesaikan persoalan buruh dengan melakukan provokasi dan menebar ancaman-ancaman. Melainkan persoalan buruh harus diselesaikan melalui musyawarah mufakat.

Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas