Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesuksesan Malaysia tak Melulu karena UU Kamnas

Kendati terlambat merdeka dari Indonesia, Malaysia kini lebih maju.

Penulis: Y Gustaman
zoom-in Kesuksesan Malaysia tak Melulu karena UU Kamnas
TRIBUNNEWS.COM/ YOGI GUSTAMAN
Bekas PM Malaysia Dr Mahathir Mohamad, memerhatikan foto dirinya bersama Presiden Soeharto (di balik dinding), di Universitas Mercu Buana, Jakarta, Kamis (7/11/2012). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kendati terlambat merdeka dari Indonesia, Malaysia kini lebih maju. Konon, kemajuan Malaysia tak lepas dari stabilitas negara yang disokong penerapan Internal Security Act (ISA) alias Undang-undang Keamanan Nasional (Kamnas).

Bekas Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dalam stadium generale di acara Dies Natalis ke-27 Universitas Mercu Buana, Jakarta, Kamis (8/11/2012) mengakui, ISA tak melulu membuat Malaysia maju seperti sekarang.

Menurutnya, ISA adalah warisan Inggris selama menjajah Malaysia. ISA dipakai untuk menahan orang-orang yang berbuat masalah. ISA juga dipakai untuk menahan pengaruh komunis, yang kala itu menjadi ancaman negara-negara di Asia, termasuk Malaysia.

"Faktor lain (majunya Malaysia) mewujudkan peluang kerja yang banyak di Malaysia, sehingga tak ada rakyat menganggur. Kalau tak ada ruang bekerja, rakyat akan berpikir tidak baik, dan mereka akan demo dan melakukan aksi anarkis," ujar Mahathir.

Sehingga, lanjutnya, ISA bukan satu-satunya alat yang membuat stabilitas Malaysia memajukan ekonomi. Sebab, ISA juga dipakai seusai melawan paham komunisme, untuk meredakan konflik antar-kaum atau etnis.

Sebelumnya, Mahathir menyampaikan, kunci kesuksesan kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat pada suatu bangsa, dan pengalaman Malaysia sampai bisa makmur seperti sekarang, adalah stabilitas negara, sehingga perekonomian bisa tumbuh.

Mahathir mengakui, kemajuan yang dicapai Malaysia, selain karena stabilitas dan penduduknya sedikit, juga karena lapangan kerja terbuka lebar. Sehingga, masyarakat yang bekerja, tak memiliki pikiran untuk memberontak dan mengganggu stabilitas. (*)

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas