Hendardi Pertanyakan Kenapa Motivasi Pembocoran Tidak Diungkap
Ketua SETARA Institute Hendardi menilai hasil kerja Komite Etik KPK pantas diapresiasi karena telah menemukan pelaku pembocoran draft Sprindik
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua SETARA Institute Hendardi menilai hasil kerja Komite Etik KPK pantas diapresiasi karena telah menemukan pelaku pembocoran draft Sprindik KPK untuk Anas Urbaningrum.
"Atas temuan Komite Etik yang memberikan sanksi pemecatan bagi sekretaris Ketua KPK Abraham Samad, Wiwin Suwandi dan teguran tertulis untuk Abraham Samad, mesti ditelisik lebih lanjut dari motivasi tindakan itu," kata Hendardi, dalam rilisnya kepada Tribunnews.com, Rabu (3/4/2013).
Menurut Hendardi, persoalan itu tidak bisa hanya dipandang sebagai soal etik saja. Motif tindakan pembocoran yang justru akan menjadi penentu jenis sanksi yang akan dikenakan.
Di sisi lain kerja Komite Etik, kata Hendardi, tidak mampu atau sengaja tidak mau menelisik motivasi pembocoran baik dari Abraham maupun Sekretarisnya Wiwin. Padahal pembocoran itu terkait dengan kontestasi politik tingkat tinggi di tubuh Demokrat dan Istana Kepresidenan.
Menurut Hendardi, tidak terungkapnya motif ini menjadikan tidak adanya pembelajaran penting bagi kita untuk mengawal integritas dan independensi KPK dari intervensi politik.
"Kita kehilangan kesempatan untuk mempelajari bagaimana kekuasaan bekerja mempengaruhi lembaga independen hanya untuk tujuan politik," tegas Hendardi.