Panik, Penumpang Lion Air Lompat ke Laut Meski Tak Bisa Berenang
Risa Suseanty menuturkan pengalamannya ketika Lion Air bernomor penerbangan JT904 yang gagal mendarat
Penulis: Domu D. Ambarita
TRIBUNNEWS.COM – Risa Suseanty menuturkan pengalamannya ketika Lion Air bernomor penerbangan JT904 yang gagal mendarat di Bali. Ketika kapal sudah terempas ke laut, semua penumpang panik. Termasuk dia sendiri sempat bingung beberapa menit.
"Ya Allah, ini masih bisa hidup atau kita akan mati. Kayaknya bingung, kanyaknya masih mimpi, seperti masih tidur," kata Risa. Setelah pesawat jatuh, air segera masuk pesawat. "Air muncat kencang sampai ke muka," katanya.
Ketinggian air cepat naik, sampai sekitar 30 cm di bagian depan, dan di belakang lebih tinggi. Ria berusaha menenangkan diri. "Mungkin karena sudah terbiasa jatuh dan bangun sendiri saat perlombaan ya, jadi saya cepat sadar."
Dalam kondisi sadar dan tidak sadar, dia memakai life jacket. Saking paniknya, life jakcet tidak sempat terpasang sempurna. Namun ia tidak sepanik penumpang lain, justru, berusaha menenangkan penumpang. "Hei jangan panik, silakan pakai lifefest. Jangan panik, jangan teriak. Jangan teriak, pakai lifefest, cepat. Saya ajak mereka jangan panik," ujarnya.
Dalam kondisi panik memang ada-ada saja kejadian aneh. Seorang perempuan pakai kontak lens, sehingga tidak melihat. Akhirnya, Risa meminta perempuan itu terlebih dahulu melepas kontak lensa, barulah dapat meninggalkan pesawat. Sekali lagi dia berusaha menenangkan penumpang.
"Jangan nangis, jangan panik, mari kita keluar. Anak kecil juga ada yang nangis. Lalu melompat dari pintu. Saking paniknya, mungkin penumpang yang pertama keluar, tidak sempat pakai life jacket," kata Risa.
Kisah lainnya, seorang penumpang melompat dari pesawat, terjun ke laut, padahal dia tidak bisa berenang. Dia melompat sebelum menggunakan jaket keselamatan dengan baik. "Orang loncat ke mana, lifefestnya ke mana. Akhirnya dia ditolong tim," kata Risa.
Risa dan suami sendiri merasa kehilangan beberapa benda. Antara lain dua kaca mata, satu telepon seluler, iPHone S5, dengan casing antiair, milis steven. "HP dan cashing waterproof baru dibeli dari Hongkong, jatuh saat hendak keluar. Tapi saya pikir, dari pada mencari HP, lebuih baik keluar. Syukur Tuhan kasih kesempatan selamat, daripada lama di pesat, siapa tahu kapalnya terbakar," kata Risa yang mengaku berenang sekitar 12 meter dari badan pesawat menuju tumpukan batu di ujung landasan. (tribunnews.com/domu d ambarita)