PKS Minta Penyelenggara Beri Penjelasan Penghargaan SBY
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta The Appeal of Conscience Foundation (TACF) untuk memberikan pernyataan kepada
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta The Appeal of Conscience Foundation (TACF) untuk memberikan pernyataan kepada publik. Pernyataan tersebut diperlukan sebagai pihak yang memberikan penghargaan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Alasan pemberiannya apa setelah banyak kritik. Maka harus ditanyakan juga kepada pemberi itu," kata Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/5/2013).
Pasalnya, kata Hidayat, meski dikritik Presiden SBY tetap akan menerima penghargaan tersebut. Ia mengatakan semestinya dengan penghargaan itu maka SBY memiliki komitmen dengan kerukunan umat beragama.
"Jadi beliau harus punya komitmen harus melaksanakan komitmen yang diberikan pemberi award itu," tuturnya.
Sementara Ketua Komisi III Gede Pasek Suardika menilai penghargaan tersebut muncul karena Indonesia lebih baik daripada negara lain.
"Karena itu wajar dunia mengapresiasi itu. Dan ini kan bukan Pak SBY yang minta, itu penghargaan diberi lembaga lain yang mencermati smuanya," imbuhnya.
Sedangkan Wakil Ketua Fraksi PPP Ahmad Yani mendukung SBY menerima penghargaan tersebut.
"Kita sebagai anak bangsa, kalau ada orang Indonesia dapat pemimpin tentu kita dukung," katanya.
Menurut Yani, Indonesia telah menunjukkan Islam yang sangat pluralisme. "Menurut saya. Terima saja, ini layak," katanya.
Kendati mendapat protes meluas dari berbagai kalangan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap berangkat ke Amerika Serikat (AS) untuk menerima penghargaan World Statesman Award dari The Appeal of Conscience Foundation (TACF) di New York AS.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan Istana Kepresidenan RI di Jakarta, Sabtu (25/5/2013), disebutkan Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono mulai Senin (27/5/2013) akan melakukan kunjungan kerja ke Swedia dan Amerika Serikat.
Kunjungan diawali dengan kunjungan kenegaraan ke Stockholm, Swedia, dan dilanjutkan dengan menghadiri Panel Tingkat Tinggi PBB Mengenai Agenda Pembangunan Pasca 2015 (UN High-Level Panel of Eminent Persons on the Post-2015 Development Agenda), yang akan mengadakan pertemuan ke-5 di Markas Besar PBB di New York pada 29 – 30 Mei 2013, di New York, Amerika Serikat.