Demokrat Ingin Dompleng Popularitas Jokowi
Pakar Komunikasi Politik DR Heri Budianto menilai Partai Demokrat tengah kehabisan akal mendongrak elektabilitas
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik DR Heri Budianto menilai Partai Demokrat tengah kehabisan akal mendongrak elektabilitas dan citranya. Apalagi hasil survei menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat turun drastis sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin, menjadi Ketua Umum.
Karenanya, tegas dia, Partai besutan SBY itu ingin menggaet Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) ikut dalam konvensi Calon Presiden.
Dia menilai karena konstitusi tidak memungkinkan SBY untuk mencalonkan pilpres 2014, konvensi Capres pun diwacanakan Partai Demokrat. Hal ini disebabkan sosok Ketua Umum yang terlalu dominan membuat Partai berlambang mercy ini memiliki ketergantungan sama SBY besar sekali. Sehingga kini Partai Demokrat tidak memiliki figur lain selain SBY.
Kembali lagi terkait pinangan Partai Demokrat kepada Jokowi. Heri Budianto menilai Partai Demokrat hanya melihat peluang dan popularitas Jokowi dapat mendongkrak suara dan elektabilitas partai. Karena itu wacana Jokowi dipinang ikut konvensi Capres pun digulirkan Partai yang dibidani SBY.
Selain itu, pakar komunikasi Politik ini juga melihat hal yang lain sebelum ada hasil survei Jokowi Calon Presiden populer dari sejumlah lembaga survei. Saat itu Demokrat tidak melirik Jokowi. Bahkan nama-nama lain seperti Irman Gusman, Gita Wiryawan, Mahfud MD dan Marzuki Alie lah yang digadang-gadang ikut konvensi Capres tersebut.
"Demokrat melihat peluang dan popularitas Jokowi dapat mendongkrak partainya. Sehingga wacana itu digulirkan," tegas Pakar Komunikasi Politik ini saat diwawancarai Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Namun, menurutnya, sebagai kader PDIP, Jokowi tidak akan menanggapi pinangan Partai Demokra untuk ikut dalam Konvensi Capres Partai Demokrat.
Apalagi, imbuhnya, Jokowi merupakan sosok yang tidak mudah untuk diiming-imingi jabatan dan posisi seperti itu. "Diisukan Mega tidak akan maju, Jokowi tetap diam," ungkap Heri Budianto.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, menyatakan Partai Demokrat akan melaksanakan konvensi untuk menjaring calon presiden dan wakil presiden. Dalam konvensi tersebut, tidak tertutup kemungkinan juga mengundang Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju.
"Bisa juga, kenapa enggak? Mungkin saja, kita membuka komunikasi dengan semua," kata Nurhayati, saat ditanya rencana untuk mengundang Joko Widodo dan berkoalisi dengan PDI-P, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/5/2013) kemarin.