24 Dus Dinamit Sempat Dipindahkan ke Truk Lain untuk Dibawa ke NTT
Kepolisian kembali melakukan rekonstruksi terkait kasus hilanganya 250 buah dinamit saat diangkut dari Subang ke Bogor.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Gusti Sawabi
Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kepolisian kembali melakukan rekonstruksi terkait kasus hilanganya 250 buah dinamit saat diangkut dari Subang ke Bogor.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan bahwa rekonstruksi kali ini dilakukan di gudang dinamit di Subang, Jawa Barat.
"Hari ini diinformasikan petugas melakukan rekonstruksi ulang di Subang karena ada 24 bungkus dinamit yang dipindahkan ke truk lain karena akan diangkut menuju NTT," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2013).
Dikatakan Boy, pemindahan barang dari truk pengangkut dinamit tersebut ke truk yang akan berangkat menuju NTT. "Pada saat bersamaan ada satu lagi truk yang mengangkut untuk pengiriman bahan peledak ke NTT dari Subang," katanya.
Saat ini kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap 17 saksi, baik dari sopir truk, pegawai perasahaan, kepala gudang, petugas sekurity.
Saat ini, kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap saksi-saksi dan masih menjalani pemeriksaan, termasuk rumah makan-rumah makan yang disinggahi truk saat berjalan dari Subang menuju Merunda.
"Diharapkan kita mendapatkan fakta-fakta baru dalam proses berhentinya truk itu," kata Boy.
250 dinamit hilang dalam perjalanan dari Subang ke Bogor, Jawa Barat. Hilangnya bahan peledak tersebut dimulai dengan diangkutnya amonium nitrat sebanyak 30 ribu kilogram, dinamit 2 000 kilogram, dan detonator listrik 4 000 biji dari gudang PT Multi Nitroma Kimia (PT MNK) dari Subang Jawa Barat ke gudang PT Batu Sarana Persada (PT BSP) yang berada di Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/6/2013) sekitar pukul 14.00 WIB.
Ternayata bahan peledak tersebut tidak langsung dibawa ke Bogor, tetapi truk terlebih dahulu membawa bahan peledak ke Gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara. Pengangkutan bahan peledak dari Subang dilakukan dua kali ke Marunda, dua truk lebih dahulu berangkat ke Marunda, kemudian baru dua truk lagi berangkat ke Maunda. Setelah semua berkumpul di Marunda kemudian empat truk pengangkut bahan peledak tersebut berangkat ke Bogor melalui jalur tol Jagorawi secara konvoi.
Setibanya di Bogor tempat gudang PT BSP, Kamis (27/8/2013) pagi kemudian barang diturunkan dan dihitung ternyata ada kekurangan dua dus dinamit yang berisi 250 batang dinamit seberat 50 kilogram. Telihat pada truk yang mengangkut barang tersebut yang kebetulan berada paling belakangan ada sobekan terpal sepanjang kurang lebih satu meter. Diduga barang tersebut dicuri dengan cara merobek terpal penutup bak truk sebelum diambil barangnya.
Saat ini tim gabungan Polres Bogor, Polda Jabar, Polda Metro Jaya, dan Mabes Polri tengah menyelidiki hilangnya 250 dinamit aktif tersebut. Hilangnya 2 dus dinamit seberat 50 kilogram tersebut diketahui sekitar pukul 07.30, Kamis (27/6/2013).